Dalam muktamar NU ke-9 itu yang dipimpin oleh Kyai Saleh Lateng (buyut Fikri), tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain H.M. Thohir Bakri sebagai Ketua, Abdullah Oebayd sebagai Wakil Ketua, serta H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebgai Sekretaris.
"Jadi di tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Ansor," ujar Fikri.
Perihal masjid tersebut dinamakan Kyai Saleh, kata Fikri, karena yang mendirikan adalah buyutnya (KH Kyai Saleh).
"Untuk sejarah nama masjid ini sendiri ya karena yang medirikan buyut saya beserta," tegas Fikri.
Peran Penting Kyai Saleh Dalam Islam Nusantara
Fikri juga menjelaskan, dalam berorganisasi, berdasarkan cerita kakeknya (Kiagus Abdul Aziz), Kyai Saleh Lateng bergabung dengan Sarekat Islam. Pada tahun 1913 beliau memimpin Rapat Umum Sarekat Islam yang diadakan di Glenmore Banyuwangi.
Hal ini merupakan hal yang lumrah, karena pada awal abad 20, pergerakan Syarekat Islam menjadi gerbong bagi para kiai-santri untuk menyuarakan kemerdekaan dan mengorganisasi diri.
Baca Juga: Khofifah Resmikan Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur