Mengenal Masjid Kyai Saleh Lateng, Tempat Ibadah yang Jadi Saksi Nyata Lahirnya GP Ansor

- 22 Mei 2023, 13:27 WIB
Cicit Kyai Saleh Lateng saat ditemui Warta Sidoarjo di Masjid Kyai Saleh Lateng.
Cicit Kyai Saleh Lateng saat ditemui Warta Sidoarjo di Masjid Kyai Saleh Lateng. /WartaSidoarjo/Iker

WartaSidoarjo.com - Beberapa waktu lalu saat momen libur Idul Fitri 2023, Warta Sidoarjo (part Of Pikiran Rakyat Media Network) sempat melakukan kunjungan ke salah satu lokasi yang jadi tonggak sejarah lahirnya Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor.

Lokasi tersebut adalah Masjid Kyai Saleh Lateng Banyuwangi.

Kebetulan, saat Warta Sidoarjo kesana, banyak keturunan Kyai Saleh Lateng yang sedang melakukan shalat Ashar berjamaah. Satu diantaranya adalah Kiagus Muhammad Fikri Firmansyah, cicit Kyai Saleh Lateng.

Baca Juga: Warga Asing Asal Australia Ditangkap Karena Ludahi Imam Masjid di Bandung

Saat diwawancarai tentang peran Masjid Kyai Saleh Lateng terhadap Gp Ansor, pria yang akrab disapa Fikri itu membenarkan bahwa masjid tersebut adalah lokasi sejarah lahirnya GP Ansor.

 

"Kalau cerita sejarah dari turun temurun dan warga sekitar sini memang benar bahwa di Masjid ini lah, ANO (GP Ansor masa kini) lahir. Bahkan saya juga pernah diceritakan sendiri oleh almarhum mbahkung saya (Kiagus Abdul Aziz/Anak Kyai Saleh Lateng) semasa hidupnya," ujar cicit Kyai Saleh Lateng itu.

 

Fikri menjelaskan, ANO yang merupakan singkatan dari Ansoru Nahdlatul Oelama itu
lahir pada momen Muktamar NU ke-9 yang digelar di Banyuwangi, tepatnya di Masjid Kyai Saleh Lateng.

 

Dalam muktamar NU ke-9 itu yang dipimpin oleh Kyai Saleh Lateng (buyut Fikri), tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain H.M. Thohir Bakri sebagai Ketua, Abdullah Oebayd sebagai Wakil Ketua, serta H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebgai Sekretaris.

 

"Jadi di tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Ansor," ujar Fikri.

Perihal masjid tersebut dinamakan Kyai Saleh, kata Fikri, karena yang mendirikan adalah buyutnya (KH Kyai Saleh).

"Untuk sejarah nama masjid ini sendiri ya karena yang medirikan buyut saya beserta," tegas Fikri.

Peran Penting Kyai Saleh Dalam Islam Nusantara

Fikri juga menjelaskan, dalam berorganisasi, berdasarkan cerita kakeknya (Kiagus Abdul Aziz), Kyai Saleh Lateng bergabung dengan Sarekat Islam. Pada tahun 1913 beliau memimpin Rapat Umum Sarekat Islam yang diadakan di Glenmore Banyuwangi.

 

Hal ini merupakan hal yang lumrah, karena pada awal abad 20, pergerakan Syarekat Islam menjadi gerbong bagi para kiai-santri untuk menyuarakan kemerdekaan dan mengorganisasi diri.

Baca Juga: Khofifah Resmikan Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur

Selanjutnya, pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926 M bersama dengan tokoh-tokoh ulama nusantara lainnya, Kyai Saleh Lateng juga merupakan salah satu ulama yang naik di atas podium untuk berpidato memberikan kontribusi dan dukungan pada pertemuan Komite Hijaz yang dihadiri oleh ulama-ulama se Jawa dan Madura, yang kemudian dikenal sebagai hari kelahiran Nahdlatul Ulama ini.

Bahkan, Kyai Saleh Lateng juga ditunjuk oleh KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah untuk menjadi anggota Muassis-Mukhtasar (formatur) pembentukan pengurus Nahdlatul Ulama yang pertama.

 

Editor: Nurmawati Ikromah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x