Bisnis Beras Organik Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang yang Kian Dilirik

- 26 Juni 2021, 22:43 WIB
Produk unggulan beras organik Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang
Produk unggulan beras organik Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang /WartaSidoarjo.com / dok. Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang/

WartaSidoarjo.com – Tiga peserta One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, turut meramaikan gelaran pameran BATU TIIATEX Expo 2021. Acara yang dihelat mulai 24-27 Juni tersebut, bertujuan untuk mendukung pemulihan usaha baik kelompok usaha mikro kecil, menengah, pariwisata, investasi, dan industri kecil menengah.

Pondok Pesantren Al Rifa’ie 2 Malang turut berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan di Lippo Plaza Batu. Dibawah pengasuhan KH A Muflih Zamachsyari, Pesantren modern ini memang fokus memberikan keterampilan kewirausahaan untuk para santri.

Salah satu produk terbaru yang dikembangkan pesantren yang terletak di Kecamatan Gondanglegi Kab.Malang tersebut, ialah beras organik yang diberi nama “DIVAgro”. Beras organik ini berupa beras pandan wangi, merah , dan hitam. Tak disangka, menurut Zahid, Bendahara Koperasi Al Rifa’ie 2 Malang, jika produk pesantren tersebut, nyatanya mampu menarik minat masyarakat.

“Beras organik ini terlihat cukup menjanjikan karena responnya baik. Bukan tidak mungkin nantinya akan jadi andalan Al Rifaie.  Karena merupakan hasil pertanian yang cukup sukses di panen pertama ini,” jelasnya di tengah acara pameran.

Dijelaskan Zahid, jika DIVAgro merupakan hasil pertanian sendiri yang dilakukan secara organik dengan tenaga dari pondok pesantren, dan dikemas oleh santri. Produk ini pun bekerjasama dengan POMOSDA Nganjuk.

“Mulai start penanaman tiga bulan lalu dan baru dipanen dan dipasarkan sejak 1 minggu yang lalu. Namun Animo konsumennya sangat baik untuk tahap awal ini. Terutama di beras merah dan hitam organik,”

“Sudah banyak wali santri dan alumni yang memesan. Sejauh ini (1 Minggu) penjualan telah mencapai kurang lebih 200kg dari total kurang lebih 3 ton hasil panen. Belum lagi yang sedang dalam proses giling dan pengemasan,” lanjutnya.

Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang dalam pameran Batu Tiiatex Expo 2021
Pesantren Al Rifa'ie 2 Malang dalam pameran Batu Tiiatex Expo 2021

Selain itu, sebagai produk unggulan pesantren yang cukup dikenal ialah Kopi Sari Kawi. Kopi ini sudah dipasarkan di berbagai daerah, diantaranya kab/kota di Jawa Timur, Kalimantan, hingga Papua.

Zahid menjelaskan jika kualitas produk Kopi Sari Kawi ini memang memiliki ciri khas tersendiri, baik kopi jenis robusta maupun arabica.

“Sari Kawi robusta mempunyai rasa dan aroma coklat yang khas, dan tidak terlalu pahit atau strong, cocok untuk penikmat kopi yang tidak menyukai rasa pekat berlebihan pada kopi,” jelasnya.

Sedangkan Sari Kawi jenis arabica menurutnya memiliki rasa yang kuat.

“Kalau untuk Sari Kawi arabica, memiliki rasa yang tidak terlalu masam namun rasa arabica yang kuat. Soal harga pun cukup terjangkau,” tuturnya yang mengaku meski belum lama menjadi produsen kopi, namun kini satu bulan bisa menghasilkan 170kg kopi.

Melihat hal itu, pihaknya optimis jika produk-produk yang diwadahi oleh Kopontren Al Rifa’ie 2 Malang ini punya potensi untuk lebih berkembang.

“Selain produk yang dapat langsung dijual dipasaran, kita masih terus mengembangkan sektor perikanan lele dan nila, dan peternakan dan breeding domba pedaging. Mungkin kedepan akan ada produk turunan dari hasil peternakan dan perikanan ini,” terangnya.

Dalam pameran tersebut, juga ditampilkan produk alumni pesantren yang telah berhasil dipasaran, yakni jamu herbal “Zainab”.

“Untuk zainab produksi murni dilakukan alumni, santri hanya dibagian pengemasan dan labelling. Namun sejauh ini produk Zainab memang yang paling laris. Saat ini produksi Zainab juga mengalami peningkatan menjadi 30-50 kg/ minggu,” tuturnya.

Menjadi bagian dari program prioritas Gubernur Jawa Timur, OPOP, menurutnya sangat bermanfaat. Dikatakan Zahid, selain kopontren dibawah binaan dan pengembangan Diskop UKM Jatim, pihaknya juga kerap diminta untuk mengisi kegiatan dari Biro Ekonomi Jatim, seperti salah satunya dalam kegiatan pameran yang berlangsung selama empat hari tersebut.

“Menjadi peserta OPOP manfaatnya sangat luar biasa. Disamping kita bisa memperluas pemasaran melalui program-program yang digagas OPOP, kita juga dibina, difasilitasi dan diarahkan untuk semakin bersemangat memperjuangkan ekonomi pesantren dari segala aspek yakni santri, alumni, dan masyarakat. Seperti kata Ibu Gubernur menggaungkan santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur,” pungkasnya.

Editor: Dwita Ebo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah