Network
WartaSidoarjo.com – Kerupuk ikan mungkin sudah biasa, tapi kalau kerupuk lobster, hmmm… bagaimana rasanya ? Usaha produk kerupuk lobster faktanya sudah digeluti Pondok Pesantren Nurul Huda Lamongan sejak dua tahun silam.
Ponpes yang juga menjadi anggota program OPOP Jatim ini menawarkan berbagai kerupuk olahan hasil laut. Mulai dari kerupuk lobster, kerupuk kepiting, kerupuk tuna, dan kerupuk cumi.
Rani Junita, salah satu pengurus usaha pesantren, ini menjelaskan jika usaha yang dinamai dengan brand “NH – SANTRY” ini telah dipasarkan di berbagai daerah, mulai dari luar pulau hingga pernah diekspor ke luar negeri.
“Sudah dipasarkan di beberapa tempat, luar pulau misalnya ke Kalimantan. Kami juga pernah mengirim ke Malaysia, Rusia. Kalau untuk pemasaran, kami jual offline dan online. Kalau offline ada juga di Koppontren kami, serta toko waralaba sekitar ponpes, kami pun memanfaatkan sosial media juga,” jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Ustadzah Rani, ini menuturkan tidak sulit mendapat bahan utama kerupuk tersebut, mengingat memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan pesantren.
“Tidak sulit mendapatkan bahan-bahan ini, karena ponpes kami ada di daerah Paciran, Lamongan, yang kaya dengan sumber alam hasil laut,” ucapnya.
Menurutnya, tantangan usaha kerupuk ini hanya disaat musim hujan tiba. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren, yang setiap hari melakukan produksi.
“Kalau bahan – bahan tidak menjadi kendala, namun kalau hujan ini yang menjadi kendala mengeringkan kerupuk ini, jadi dijemurnya agak lama,” ujarnya
Untuk proses produksi dilakukan setiap hari dengan melibatkan santri. Santri dilibatkan mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Hal itu tak lepas dari peran dari Pengasuh Ponpes Nurul Huda, KH. Nurul Huda, S.Pdi, dalam mendidik santri-santrinya selain belajar mengaji dan usaha seperti NH SANTRY tersebut.
“Di Ponpes Nurul Huda selain belajar ngaji juga belajar usaha, agar santri Nurul Huda Sukses dunia akhirat,” ucapnya.
