WartaSidoarjo.com - rangkaian kunjungan kerjanya di United Kingdom (UK) atau Inggris Raya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mengupayakan repatriasi atau pemulangan Prasasti Sangguran yang saat ini berada di Roxburghshire Skotlandia.
Prasasti yang juga dikenal dengan Minto Stone ini merupakan artefak peninggalan Kerajaan Mataram Kuno atau Medang yang bernilai tinggi bagi sejarah di Indonesia.
"Repatriasi Prasasti Sangguran ini telah dilakukan sejak 2004, namun sampai sekarang belum terwujud. Untuk itu secara khusus saya menugaskan Pj. Walikota Batu untuk mengkomunikasikan ulang karena hingga saat ini, Prasasti Sangguran masih berada di pekarangan keluarga Lord Minto di Roxburghshire, Skotlandia," ungkapnya di sela kunjungan kerjanya di UK, Selasa (29/8).
Sebagai wujud nyata upaya tersebut, Khofifah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Jatim yang juga Pj Wali Kota Batu untuk mengunjungi secara langsung keluarga Lord Minto, sekaligus melihat tempat Prasasti Sangguran di Skotlandia.
"Semula prasasti ini ditemukan di Ngandat, daerah Malang, Daerah Ngandat sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Jadi saya minta pak Pj. Walikota Batu untuk mengecek langsung sekaligus mengupayakan terkait langkah repatriasi," urainya.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan salah satu sumber disebutkan bahwa Prasasti Sangguran berada di Skotlandia karena dibawa Kolonel Colin Mackenzie kepada Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu. Kemudian, Raffles menghadiahkan Prasasti Sangguran ini kepada Lord Minto yang merupakan Gubernur Jenderal Inggris di India, pada tahun 1812.
"Prasasti ini dianggap menjadi budaya lokal Skotlandia, padahal asalnya dari Jawa Timur, semoga dalam waktu dekat ada upaya lebih masif sehingga ke depan prasastinya bisa kita bawa kembali ke Indonesia khususnya Jawa Timur," lanjutnya.
Menurut Khofifah, artefak-artefak kuno dan benda-benda bersejarah termasuk Prasasti Sangguran memiliki nilai penting untuk dikembalikan ke asalnya. Karena dapat dijadikan sebagai referensi belajar di bidang pendidikan, kebudayaan, penelitian, dan kepariwisataan.