Unesa Bersama Kemendikbudristek Bumikan Cerita Panji, Perkuat Ketahanan Budaya

- 18 Oktober 2023, 23:42 WIB
Salah satu peserta ASEAN Panji Festival saat sedang menunjukkan tariannya
Salah satu peserta ASEAN Panji Festival saat sedang menunjukkan tariannya /Humas Unesa

Wartasidoarjo.com - Sejumlah pakar lintas disiplin ilmu dari berbagai negara; Jerman, Malaysia hingga Singapura hadiri Seminar dan Workshop Internasional Panji 2023 di Auditorium, Gedung Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Rabu, 18 Oktober 2023. Kegiatan ini bertajuk 'Cerita Panji: Ketahanan Budaya dalam Perjalanan Lintas Waktu'. 

Agenda yang merupakan bagian dari ASEAN Panji Festival ini diselenggarakan Kemendikbudristek bersinergi dengan Pemprov Jatim, dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA.

Ini merupakan wujud komitmen bersama untuk terus membumikan cerita asli Indonesia yang masuk dalam Memory of The World (MoW) UNESCO itu kepada dunia dan generasi bangsa Indonesia. 

Penggerak Budaya Panji di Indonesia dan ASEAN Wardiman Djojonegoro pada kesempatan itu menyoroti cerita Panji yang lebih populer di luar seperti Thailand misalnya ketimbang di masyarakat Indonesia sendiri. Karena itu menurutnya, cerita Panji harus terus diwariskan sesuai perkembangan konteks dan zamannya. 

"Kalau dulu diceritakan turun temurun. Nah, sekarang cerita Panji harus menjangkau media baru seperti televisi, film, medsos agar anak-anak dan cucu kita tahu dan memahami cerita asli Indonesia ini," jelas Wardiman, Rabu (18/10/2023).

Pentingnya cerita Panji tersampaikan kepada generasi muda bangsa Indonesia selain berkaitan dengan ketahanan budaya bangsa, juga tidak lepas dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Arkeolog Jerman, Lydia yang lama meneliti Panji di Indonesia mengungkapkan sejumlah temuannya.

Salah satunya terkait simbol harmoni dan kedamaian dalam beberapa peninggalan lampau yang berkaitan dengan Panji. Cerita Panji, lanjut Lydia, bisa dijumpai di relief candi sekitaran Jawa Timur seperti Candi Kendalisodo di Penanggungan yang bercerita tentang heroisme, cinta, perpisahan, petualangan, dan penyatuan kembali. 

Selain itu, lanjutnya, cerita Panji juga terdapat di relief Candi Mirigambar di Tulungagung, Candi Yudha di lereng Penanggungan, dan terutama Candi Penataran di Kabupaten Blitar. Figur bertopi, memegang teratai, atau perahu menjadi ciri khas yang ada di beberapa relief tersebut. 

"Di Candi Penataran digambarkan figur Panji yang memakai baju yang sederhana. Panji dan Candra Kirana itu yang duduk di atas batu kasar. Kesederhanaan itu sebagai nilai luhur. Dalam ini ada nilai sejarah, dan budaya yang memukau,” papar Lydia sembari menunjukkan relief Panji kepada ratusan peserta.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah