Keren! Dosen Muda Unusa Ini Diangkat Jadi Profesor Kehormatan di India

- 20 Desember 2023, 13:10 WIB
Achmad Syafiuddin, S.Si, M.Phil, Ph.D dosen Unusa
Achmad Syafiuddin, S.Si, M.Phil, Ph.D dosen Unusa /

Pria kelahiran 29 September 1988 ini menjelaskan tantangan menjadi dosen di luar negeri, terutama di kampus ternama. "Sangat sulit, khususnya diberikan gelar Distinguished Adjunct Professor. Hanya saintis yang diakui dunia saja biasanya yang diangkat," ujar Syafiuddin.

Menurutnya, pengajaran di luar negeri memerlukan dedikasi tinggi, dan kebanyakan yang mendapat kesempatan tersebut adalah mereka yang telah diakui secara global, seperti pemenang Nobel.

Meskipun menghadapi perbedaan budaya, Syafiuddin optimistis dapat mengatasi kendala bahasa karena kemampuan berbahasa Inggris mereka di atas rata-rata.

"Mungkin hanya perbedaan budaya saja yang menjadi tantangan," tambahnya.

Berbagi tips untuk para dosen yang bercita-cita mengajar di luar negeri, Syafiuddin menekankan pentingnya fokus pada kualitas riset dan karya tanpa mengharapkan penghargaan.

"Para peraih Nobel tidak pernah berharap diberikan Nobel karena mereka hanya melakukan riset dengan serius dan diuji oleh para saintis dari seluruh dunia," ungkapnya.

Bagi Syafiuddin, penghargaan hanyalah bonus dari dedikasi dan kerja keras yang dilakukan. Dalam konteks pencapaiannya sebagai salah satu dari 2% scientists dunia, Syafiuddin menyampaikan bahwa jumlah publikasi penelitian yang berkualitas dan manfaatnya bagi ilmu pengetahuan menjadi kriteria penting.

"Jumlah banyak dan harus menjadi rujukan dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, itu pentingnya," katanya.

Dengan penghargaan ini, Syafiuddin ingin memberikan motivasi kepada para dosen dan peneliti di Indonesia untuk bekerja sungguh-sungguh dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Melaksanakan secara sungguh-sungguh dan dapat dipertanggungjawabkan adalah kuncinya," ujar Syafiuddin.

Halaman:

Editor: Nurmawati Ikromah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah