WartaSidoarjo.com - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyedot perhatian lantaran gaya berkampanyenya yang unik.
Saat berkampanye ke berbagai daerah, Ganjar Pranowo kerap menginap di rumah warga.
Bukan kediaman mewah atau megah, Ganjar Pranowo memilih menghabiskan malam di rumah warga yang sederhana. Bahkan, dirinya kerap tidur di kasur bawah atau kasur lantai.
Terbaru, ia bermalam di rumah seorang warga di Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Saya tadi malam tidur di Banjarnegara, di rumah seorang yang sudah sepuh, mohon maaf, dari keluarga tidak mampu.
Saya tidur, ngobrol di sana, dan kemudian mereka berbincang dengan senyum-senyum," kata Ganjar, Selasa (16/1/2024), dilansir WartaSidoarjo.com dari Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Profil GM24, Girldband Pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Jembatan untuk Penuhi Kebutuhan GenZ
Ketika berbincang dengan warga, Ganjar merasa bahwa rakyat meminta pertolongan meski tidak disampaikan secara gamblang.
"Ekspresi mereka adalah ekspresi minta pertolongan yang tidak ditumpahkan dengan kalimat meminta, tapi mendongeng. Maka kita harus pakai perasaan," katanya.
Alasan Ganjar Menginap di Rumah Warga
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Aryo Seno mengungkap alasan Ganjar Pranowo gemar menginap di rumah warga,
Ia menegaskan, itu bukan sebuah gimmick belaka. Aryo mengatakan, capres nomor urut 3 tersebut ingin mendengar aspirasi dari rakyat secara langsung.
"Tidur di rumah warga bagian dari blusukan, mendengarkan suara dan kebutuhan warga dari dekat," katanya kepada wartawan pada Selasa.
Bukan hanya menginap, kehadiran Ganjar di tengah-tengah warga juga untuk berdialog dengan berbagai elemen masyarakat.
Capres yang diusung oleh PDI Perjuangan itu juga kerap berdiskusi dengan anak-anak muda.
"Intinya Pak Ganjar tidak takut, tidak ragu-ragu, tidak canggung bertemu dengan rakyat karena memang dari rakyatlah sumber beliau," tutur dia.
Di satu sisi, Seno menyinggung mengenai capres Prabowo Subianto yang mengaku sebagai penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Prabowo tidak bisa blusukan seperti Ganjar.
"Berbeda dengan Ganjar Pranowo yang telah keliling ke lebih dari 180 titik Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Pak Prabowo cenderung meledak-ledak saat menghadapi tekanan, sedangkan Pak Ganjar bicara dan bekerja berbasis data," ujarnya.
Selain itu, Seno mengklaim program unggulan Ganjar lebih menyentuh rakyat kecil ketimbang program makan siang dan susu gratis yang digagas Prabowo.
"Pak Ganjar punya 21 program unggulan, termasuk KTP Sakti, 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, Gaji untuk Guru Ngaji," tutur dia.***