"Bukan soal angkanya, tapi karena ketidaksiapan kita mmenghadapi pandemi," ungkap Wagub Jatim Emil Dardak
Emil lantas menjelaskan kondisi di tahun 2020 lalu dimana masker menjadi barang yang langka, rumah sakit tidak siap menghadapi lonjakan pasien COVID-19, dan tes PCR masih belum mencukupi. Imbasnya, kata Emil, semua bisnis ambil solusi untuk tutup.
Sebaliknya di Q2 2021 adalah waktu terbaik di tahun ini. Karena ekonomi mulai jalan lagi, pusat perbelanjaan dibuka. Jadi Q2 2021 bagus sekali, sedangkan Q2 2020 jatuh sekali. Sehingga pertumbuhan Q2 2021 di angka 7.05%.
Sedangkan Q3 2020 lalu, lanjut Emil, merupakan masa recovery dimana mulai ada event hingga toko-toko mulai dibuka. Pertumbuhan ekonomi Q2 2020 hingga Q3 2020 di Jatim naik hampir 6%.
"Sebegitu bagus ekonomi kita waktu itu. Tapi di Q3 2021 merupakan waktu terburuk kita tahun ini, yang kita harap tidak pernah terjadi lagi. Terjadi lonjakan kasus dan PPKM darurat terpaksa kita lakukan," imbuh Emil.