Emil menjelaskan bahwa terpaksa keputusan PPKM dilakukan meski akan tahu bisnis-bisnis akan merana. Tapi terpaksa dilakukan karena nyawa lebih penting dari apapun.
"Artinya apa, tahun ini lagi kacau-kacaunya, tahun lalu lagi bagus-bagusnya. Harusnya kalau dibandingkan, jeblok dong tahun ini. Boro-boro tumbuh, jangan-jangan minus lagi, tapi kita masih membukukan pertumbuhan 3,2%. Artinya ekonomi di Jawa Timur dalam kondisi yang sangat kuat bahkan diterpa COVID-19 gelombang ke-2 kemarin," papar Emil.
Meski kondisi sulit namun Emil melihat tahun ini program-program inovatif tetap dijalankan. Bahkan juga memberikan apresiasi terhadap JCI East Java yang terus mendongkrak futuristic talent development program seperti Artificial Intelligence yang terus dilakukan.
"Inilah yang saya harapkan bahwa bukan saja sibuk untuk survive tapi masih memikirkan sesama. Saya rasa itu esensi kenapa semua orang berkumpul di Junior Chambers International (JCI) untuk menunjukkan bahwa stereotype tentang orang-orang yang sukses di bisnisnya, tidak punya waktu untuk memikirkan sesama. Saya rasa itu salah. JCI membuktikan bahwa generasi muda bisa sukses tapi bisa peduli pada sesama. Saya rasa itu yang perlu dipertahankan," tegasnya.