Anak Ridwan Kamil, Eril Diterawang Selamat, Cek Faktanya !

- 7 Juni 2022, 23:27 WIB

WartaSidoarjo.com – Tepat hari ke 13 saat ini, Selasa 7 Juni 2022, pencarian Emmeril Kahn Mumtadz. Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu hilang di Sungai Aare pada Kamis, 26 Mei 2022 lalu.

Sampai saat ini, tim pencari belum menemukan tubuhnya. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss, menyatakan pencarian Eril di Sungai Aare akan terus dilanjutkan dalam koordinasi Polisi Maritim Bern.

“Polisi menyatakan akan terus melanjutkan pencarian dan telah mengerahkan petugas khusus yang memiliki keahlian pencarian di Sungai Aare dan menggunakan beragam metode dalam misi pencarian ananda Eril,” kata Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad.

Menurut Muliaman, polisi di Bern menggunakan beberapa metode dalam mencari Eril. Antara lain, patroli darat, patroli air dengan perahu, penerbangan drone pengintai, penggunaan alat untuk mengetahui kondisi bawah air, penugasan penyelam (diver), serta anjing pelacak untuk membantu pencarian.

Menurutnya metode pencarian selalu menyesuaikan dengan cuaca di lokasi dan kondisi air di Sungai Aare. Lingkup pencarian mulai dari awal Eril berenang hingga Walensee yang kurang lebih jaraknya sekitar 29 kilometer.

“Dari area yang luas tersebut, polisi memeriksa all possible spots atau tempat kemungkinan di sepanjang Sungai Aare dan menentukan titik utama pencarian intensif,” tambahnya.

Namun Muliaman juga mengatakan, proses pencarian sempat menemukan beberapa kendala, utamanya adalah kondisi dinamis Sungai Aare. Muliaman mengatakan saat ini beberapa lokasi di Swiss diwarnai oleh hujan dan badai.

“Sebagaimana diketahui, debit air saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik. Debit air ini berubah setiap hari, tergantung pada intensitas pencarian gletser dari pengunungan di Bern yang dipengaruhi oleh hujan dan kenaikan suhu udara di pegunungan,” ungkapnya.


“Beberapa hari setelah hilangnya Eril, volume air masih tinggi disertai dengan kekeruhan yang cukup tinggi yang berasal dari unsur partikel salju yang mencair. Jumat kemarin kami mendapat laporan bahwa debit air mencapai sekitar 150 meter kubik per detik atau lebih kecil dibandingkan dengan debit air pada saat kejadian hilangnya Eril,” tambahnya.

Muliaman mengatakan, kondisi Sungai Aare sendiri sangat dinamis karena dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan alam.

“Saat ini, Swiss juga sedang memasuki musim panas, pihak kepolisian mengatakan, dengan naiknya temperatur, akan terjadi penambahan debit air di sungai Aare dan juga akan peningkatan pengunjung di Sungai Aare,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Dwita Ebo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah