Khofifah Kembali Lantik Enam Pj Bupati Wali Kota Tahap - 2

- 25 September 2023, 11:16 WIB
Gubernur Khofifah berfoto bersama 6 Pj Bupati yang baru dilantik pada tahap 2
Gubernur Khofifah berfoto bersama 6 Pj Bupati yang baru dilantik pada tahap 2 /Humas Pemprov Jatim

WartaSidoarjo.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan Penjabat (Pj) Bupati dan Walikota bagi kabupaten/kota yang kepala daerahnya habis masa jabatan per hari ini, untuk sesi kedua, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (24/9) sore.

Sebagaimana diketahui, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Penjabat (PJ) Bupati/Walikota ini terbagi dalam dua sesi dengan total 12 Pj. Yaitu 6 orang di sesi pertama dan 6 orang di sesi kedua.

Di sesi kedua ini, Gubernur Khofifah melantik dan mengambil sumpah jabatan enam Pj bupati dan Walikota, antara lain Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Pj Bupati Jombang Sugiat, Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna, Pj Bupati Magetan Hergunadi, Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto dan Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat.

Dalam proses pelantikan ini dilakukan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan pakta integritas oleh para Pj Bupati/Walikota dan Gubernur Jatim. Juga sekaligus dilakukan serah terima jabatan dan penyerahan memori jabatan dari purna tugas Bupati/Walikota kepada Pj. Bupati/Walikota.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah meminta agar para Pj. Bupati/Walikota yang baru saja dilantik untuk mempelajari detail memori jabatan yang diberikan oleh para purna tugas Bupati/Walikota. Pasalnya memori jabatan tersebut berisi banyak pesan penting untuk kesinambungan program dan keberlanjutan pembangunan daerah.

"Memori jabatan ini mungkin tidak terlalu tebal. Namun lampirannya akan banyak sekali. Tolong ini menjadi perhatian semua yang baru saja dilantik. Karena ini menjadi salah satu acuan untuk menjaga pembangunan yang berkelanjutan," tegasnya.

Tidak hanya itu, pada para Pj Bupati Wali Kota yang dilantik sore ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan tentang pentingnya menyiapkan SDM yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Dimana saat itu Indonesia diprediksi telah memiliki industri manufaktur sebesar 30%. 

"Di tahun 2022 industri manufaktur kita di Jatim sudah 31,34%. Dengan beroperasinya investasi industri smelter serta foil tembaga juga investasi KT&G yang nilai proyeknya mencapai Rp. 6,9 triliun, dan beberapa proyek besar lain di Jatim. Maka tahun depan menurut hitungan industri manufaktur Jatim sudah mencapai 34%" ungkapnya.

Dengan pesatnya industri manufaktur di Jatim ini, menurut Khofifah, penyiapan kualitas SDM menjadi sangat penting. Sebab jika tidak masyarakat Jatim hanya akan menjadi penonton di tengah pesatnya perkembangan industri manufaktur tersebut.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x