Khofifah Terima Penghargaan Tokoh Inspiratif Penguatan Kolaborasi Relawan Penanggulangan Bencana dari IABI

- 27 November 2023, 19:51 WIB
Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif untuk Penguatan Kolaborasi Relawan Penanggulangan Bencana dari Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI). 

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Prof. Syamsul Maarif dari IABI kepada Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono mewaliki Gubernur Khofifah pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan 2023 di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin (27/11). 

Atas diterimanya penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa ini akan meningkatkan semangat untuk terus membuktikan resiliensi Jawa Timur dalam menghadapi bencana. Terutama karena Indonesia, termasuk Jawa Timur selama ini memang menjadi wilayah Tropical Ring of Fire.

"Kita tidak pernah berharap ada bencana. Jadi kita harus waspada dan melakukan mitigasi secara komprehensif. Karena kita sering dihadapkan dengan bencana, resiliensi kita jadi luar biasa," katanya di Malang, Senin (27/11). 

Resiliensi terhadap bencana, ditegaskan Khofifah, bisa terwujud dengan adanya kolaborasi yang kuat seluruh elemen pentahelix. Mulai dari media massa, akademisi, masyarakat, dunia usaha, pemerintah. Di mana, masyarakat yang di dalamnya termasuk relawan memiliki peran besar dalam kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. 

"Alhamdulillah, masyarakat kita menganut adat kegotongroyongan yang sangat guyub. Bahkan kami pernah menghitung di tiap bencana, donasi dari masyarakat bisa mencapai hingga 85% dari total bantuan yang ada," katanya. 

Selain itu, penanggulangan bencana berbasis masyarakat juga gencar dilakukan di Jatim. Dimana, Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) jumlahnya mencapai 30 lokasi sekolah di Jatim. Kemudian, Desa Tangguh Bencana (Destana) di Jatim jumlahnya mencapai 1.542 Desa. 

Lebih lanjut, dijelaskan Khofifah, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Indeks Resiko Bencana di Jatim turun drastis selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2019 sampai 2022. Bahkan, tahun 2022 Jatim berada di angka 108,69 setelah sebelumnya mencapai 137,88 pada 2019. Kemudian turun pada tahun 2020 menjadi 126,42 dan tahun 2021 menjadi 117,26.

Meski begitu, Khofifah menegaskan, penanggulangan dan mitigasi bencana harus terus ditingkatkan setiap tahun. Salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi lewat aplikasi Sistem Manajemen Informasi Terintegrasi Penanggulangan Bencana (SMART-PB).

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah