Wali Kota Eri Ingatkan Pengembang Untuk Sediakan Kolam Tampung

- 23 Februari 2024, 00:00 WIB
Baca tentang permohonan maaf dan tindakan cepat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menanggapi banjir kiriman di Sambikerep dan Pakal.
Baca tentang permohonan maaf dan tindakan cepat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menanggapi banjir kiriman di Sambikerep dan Pakal. /Pemkot Surabaya/

Wartasidoarjo.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan kepada seluruh pengembang perumahan untuk memperhatikan keberadaan kolam penampungan air. Pasalnya, keberadaan kolam penampungan dinilainya penting untuk mencegah banjir di wilayah sekitar saat terjadi hujan deras.

"Jadi perumahan-perumahan saya sarankan untuk membuat kolam tampung. Sehingga tidak langsung dibuang ke sungai," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (21/2/2024).

Wali Kota Eri menyebut, dahulu pembangunan perumahan memang tidak diwajibkan membuat kolam tampung. Namun, lambat laun jumlah perumahan terus bertambah hingga membuat lokasi yang dulunya merupakan tanah resapan menjadi terus berkurang.

"Karena itu sejak saya menjadi wali kota, setiap perumahan yang membangun, harus memiliki kolam tampung. Apalagi perumahan ada di hulu dan hilirnya perkampungan warga," ujarnya.

Ia menilai bahwa keberadaan kolam tampung memiliki manfaat besar untuk menahan laju air sebelum dialirkan langsung menuju sungai. Utamanya, saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

"Karena kalau hulunya dibiarkan, tidak pakai kolam tampung, airnya langsung dibuang ke sungai, ya (hilirnya) banjir," katanya.

Di sisi lain, Wali Kota Eri juga meminta lurah dan camat agar memperhatikan pembangunan perumahan dengan skala kecil. Sebab, perumahan dengan skala kecil tidak diwajibkan membuat kolam penampungan air seperti bozem. "Saya berharap teman-teman camat dan lurah untuk lebih fokus kepada pembuatan perumahan yang satu blok. Karena kalau perumahan itu kan tidak memiliki kewajiban membuat tampungan air," katanya.

Akan tetapi, apabila satu blok perumahan itu kemudian jumlah dan luasannya bertambah hingga 1 hektar, tentu akan berdampak besar terhadap berkurangnya tanah resapan. "Karena dulu awalnya tanah kosong atau sawah untuk tampungan air, kemudian dibuat perumahan," jelasnya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x