Pameran Pengemasan, Pengolahan, Percetakan dan Kertas Terbesar di Indonesia

7 Oktober 2022, 17:10 WIB
/

WartaSidoarjo.com - Seiring perkembangan, Industri pengemasan terus mengalami perkembangan tiap tahunnya.

Bahkan pada saat pandemi melanda hampir disetiap sektor terdampak, industri ini tak mengalami penurunan signifikan.

 

Pada tahun 2022 Assosiasi Federasi Pengemasan Indonesia (IPF) mencatat, pertumbuhan kemasan karton mendominasi pertumbuhan sebesar 28% dgn totasl nilai Rp 102 triliun sampai Rp. 105 triliun.

Baca Juga: Foto Rachel Vennya Tuai Komentar Pro Kontra Netizen : Terlalu Terbuka untuk Ukuran Wanita yang Pernah berhijab

Untuk industri kemasan plastik kontribusi mencapai 18%. hal ini disebabkan karena trend online delivery masih tinggi hal ini yang terus mendorong permintaan lokal akan kemasan platik yang terus meningkat.

 

Pertumbuhan Industri kemasan secara keseluruhan di tahun ini diperkirakan sekitar 4-5%.

 

Sementara, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengungkapkan, Pulp dan kertas menduduki peringkat kesatu di Asia dengan nilai ekpor berbahan baku kertas pada 2021 seberasar Rp 17,42 Triliun dengan volume 1,9 juta ton.

 

APKI mengapresiasi pameran yang digelar oleh Krista Exibhition, semoga melalui pameran ini mampu meningkatkan industri pulp dan kertas.

 

Untuk target ekspor hingga akhir tahun 2022 ini diharapkan meningkat 5 hingga 6 persen atau 8,2 juta dollar.

 

“Karena selama Januari 2022, nilai ekspor mencapai 4,6 juta dollar meningkat pada tahun sebelumnya,”papar Komite Humas dan Hubungan Internasional, Emmy Kuswandari.

 

Pameran Teknologi Pengolahan dan Pengemasan Percetakan dan Kertas Terbesar di Indonesia yang digelar Krista Exhibition pada 12-15 Oktober mendatang melalui daring, Kamis 6 Oktober 2022.

 

Sementara target negara ekport diantaranya China, Malaysia, Bangladesh, termasuk Taiwan dan Jepang.

Baca Juga: Sanksi Keras untuk Arema atas Tragedi Kanjuruhan

“Untuk lalu, pasar Cina paling besar. Sedangkan kendala yang kita hadapi saat ini antara lain tarif bea masuk yang tinggi 5 sampai 7 persen, pembatasan ekspor ke eropa, dan ada perjanjian harus memenuhi sertifikasi lainnya,” tambah Emmy.

 

Senada, Ariana Susanti, Director of Business Development Indonesian Packaging Federetion (IPF) menjelaskan, pihaknya sangat membutuhkan informasi teknologi yang up to date.

 

Pameran ini tepat sekali, dimana selama dua tahun lalu kita terkekang akibat pandemi, dan kami harap pengunjungnya juga banyak,’ kata Ariana.

 

Dikatakan, untuk sektor makan minum cukup besar yakni Rp 107 triliun, dimana sejalan dengan gaya hidup yang meyakinkan, terutama tentang kesehatan, gaya hidup termasuk marketplace online.

 

“Sedangkan industri kemasan, tumbuh 4-5 persen atau diatas Rp 100 triliun. Namun pada tahun 2020 sempat stagnan, karena pandemi,” ujarnya.

 

Menurutnya, peningkatan pasar digital, membuat produk semakin tinggi. Namun kendalanya adalah ketersedian bahan baku, terutama plastik.

 

“Untuk itu perlu inovasi baik dari sisi varian maupun kemasan, karena masyarakat didominasi oleh milenial, yakni 60 persen, jadi mereka membutuhkan varian-varian baru,” katanya.

 

Chief Executive Officer Kristamedia Pratama, Daud D Salim mengatakan, melalui pameran Allpack Indonesia, All Print Indonesia dan World of Paper Tissue 2022 ini, diharapkan para pelaku usaha dibidang terkait dapat melihat secara dekat.

 

Ketiga pameran ini digelar bersamaan pada 12-15 Oktober 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran, dengan target 20 ribu pengunjung.

 

Pameran akan diikuti lebih dari 765 perusahaan dari berbagai negara seperti Austria, China, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Spanyol, Swiss, Taiwan, Thailand, USA, Portugal dan Vietnam.***

Editor: Nurmawati Ikromah

Tags

Terkini

Terpopuler