Ponpes Salafiyah Abu Zairi Ubah Limbah Bungkus Semen Jadi Tas Batik Eco-Print Super Cantik

- 8 November 2023, 23:04 WIB
Santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Abu Zairi
Santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Abu Zairi /


WartaSidoarjo.com
- Santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Abu Zairi, Kabupaten Bondowoso sulap limbah bungkus semen menjadi produk unggulan berupa tas batik eco-print.

Ponpes Salafiyah Abu Zairi merupakan peserta program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren- One Peasntren One Product (EKO-Tren OPOP) milik Pemprov Jatim.  

Pengurus Ponpes Salafiyah Abu Zairi, Noer Laili, menyampaikan, produk tas dengan batik eco-print dari bungkus atau kemasan semen yang dikelolanya ini berasal dari limbah sampah sekitar pesantren.

Baca Juga: ITS Luncurkan Inovasi Pemainan Edukasi Keuangan dari Sebuah Permainan Papan

“Dari pada menjadi limbah, kami recycle ulang bungkus Semen Gresik menjadi tas yang memiliki motif eco print. Motif batiknnya juga dari bahan-bahan alami, seperti dedaunan dan bunga-bunga yang ada di sekitar pondok. Intinya semua bahan baku itu ada di sekitar pesantren,” jelasnya.

Noer Laili menjelaskan, proses pembuatannya cukup panjang, yakni satu produk tas batik eco-print, satu orang bisa memakan waktu selama dua hari. 

“Prosesnya cukup panjang sih, bungkus semen gresik itu kita bersihkan dengan sangat hati-hati karena bukan kain kan, tapi kertas. Kami bersihkan dengan air setelah itu kami bersihkan dengan air kapur, lalu kami kukus bungkus semennya. Sebelum dikukus kami hiasi dengan daun-daun yang ada di sekitar kita dan pewarnaannya juga tidak memakai pewarna kimia, kita memakai secang, kunyit, daun jati, tidak ada pewarna kimia apapun,” jelas Noer Laili. 

Baca Juga: Potensi Kawasan Mangrove Jatim Capai 51.557 Hektare

Karena tas batik eco-print terbuat dari bungkus semen yang notabene dari kertas, pasti banyak muncul pemikiran kerapuhan tas akan bocor, ataupun robek. 

“Produk tas kami tidak mudah bocor, dan robek, karena kami lapisi dengan kain keras di dalamnya, dan proses pembuatannya melalui proses yang bermacam-macam, proses olah industri ini semuanya dilakukan oleh santri,” sebutnya. 

Halaman:

Editor: Nurmawati Ikromah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah