Network
WartaSidoarjo.com - Saat ini serial Gadis Kretek tengah mendulang kesuksesan dengan ditonton jutaan penonton di Netflix. Ada beberapa faktor yang membuat Gadis Kretek begitu diminati penonton.
Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi suksesnya Serial Gadis Kretek ialah, Peran Dasiyah yang begitu membuat penonton takjub. Dian Sastro Wardoyo sukses menggambarkan sosok Dasiyah atau Djeng Yah seorang wanita yang memiliki bakat meracik saus kretek.
Sosok Dasiyah
Ternyata untuk bisa menampilkan sosok Dasiyah dalam serial Gadis Kretek Dian Sastro melakukan banyak pengorbanan, bahkan harus meninggalkan hobi nya. Dian Sastro juga belajar cara berjalan seperti melayang nama gerakannya Slow Ten yang diadopsi dari Jepang. Dian Sastro mengatakan “Dasiyah itu kalau jalan seperti The Whole Romo Move With Her”. Gerakan jalan yang pelan kakinya harus ditekuk tidak boleh lurus.
Baca Juga: Dian Sastro Rela Jadi Wanita Jadul demi Dalami Peran Dasiyah di Serial Gadis Kretek
Untuk lebih mendapatkan feel sosok Dasiyah,Dian juga tidak mendengarkan radio dan Music modern kurang lebih selama satu tahun untuk mendalami perannya sebagai Dasiyah.Di rumah Dian hanya membaca buku ,mendengarkan musik gamelan dan keroncong. Dian rela menjadi orang jadul demi perannya sebagai seorang Dasiyah.
Totalitas Pembangunan Set Latar tahun 1960an
Dalam serial Netflix Gadis Kretek berlatar kan tahun 1960an, demi membawa para penonton merasakan nuansa industri kretek di tahun 1960an. Tim artistik Gadis Kretek membangun lebih dari 100 set lokasi di 20 tempat berbeda dengan fokus 16 set utama.
Tim Movie Gadis Kretek bahkan membangun set lokasi pabrik milik Pak Idroes (ayah dari Djeng Yah) mulai dari nol. Seluruh proses ini memakan waktu setidaknya sekitar 2 tahun.
