Lestarikan Kain Tenun Sikka Melalui Gelaran Fashion Show

26 Februari 2023, 22:05 WIB
Salah satu koleksi yang di pamerkan ini terbuat dari kain tenun Sikka /Dok.Pendopo

WartaSidoarjo.com- Sebagai upaya pelestarian budaya, Pendopo, yang menjadi rumah bagi para UMKM lokal dan telah bekerjasama dengan lebih dari 200 UKM di seluruh nusantara yang hadir di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk, memamerkan koleksi Senandung Sikka di Indonesia Fashion Week (IFW) 2023.

Koleksi berbahan dasar kain tenun ikat Sikka yang berasal dari Kabupaten Sikka, NTT, ini diperagakan secara langsung di peragaan busana yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Februari 2023, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Tenun ikat Sikka sendiri adalah salah satu kekayaan budaya nusantara yang berasal dari Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Dibuat dengan teknik pewarnaan ikat dan proses menenun yang bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, warisan wastra ini terus dipertahankan karena bernilai filosofis dan estetika tinggi.

Baca Juga: 10 Besar Hot Wheels Legends Tour Dunia 2022 Hadir di Gelaran IIMS 2023

Tenun ikat sikka juga telah terdaftar sebagai salah satu indikasi geografis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Maret 2017 lalu.

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan, “Sejalan dengan tema IFW 2023, Segara dari Timur, koleksi berjudul Senandung Sikka yang kami luncurkan hari ini terinspirasi dari kekayaan dan keindahan lanskap bahari Kabupaten Sikka. Kami menghadirkannya melalui detail cutting bergelombang layaknya ombak laut pantai di Sikka, aksen Kepulauan Flores, serta penggunaan kain tenun ikat Sikka sebagai bahan utama.”

Seluruh koleksi yang terbuat dari kain tenun Sikka Dok.Pendopo

Koleksi Senandung Sikka hadir dengan tampilan yang lebih fresh dan young untuk semakin menjangkau generasi yang lebih muda. Pasalnya, berbeda dengan kreasi kain tenun kebanyakan, koleksi yang dirancang khusus oleh Pendopo ini dikombinasikan dengan detail sulam tangan yang indah.

Pendopo juga menerapkan konsep less waste pada koleksi ini dengan memanfaatkan perca tenun sebagai aksen tiga dimensi berbentuk Kepulauan Flores.

“Kami memahami bahwa kain tenun tergolong produk premium karena prosesnya berlapis dan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Karena itu, selain untuk memberikan tampilan yang lebih fresh, secara khusus kami mengombinasikan koleksi tenun ikat Sikka ini dengan kain lainnya dengan harapan dapat semakin dijangkau dan dinikmati oleh lebih banyak kalangan masyarakat,” jelas Tasya Widya Krisnadi.

Selain itu, tenun ikat Sikka yang digunakan pada koleksi ini adalah kain tenun hasil program pendampingan masyarakat yang dilakukan Pendopo sejak September 2021 hingga Oktober 2022 lalu.

Kegiatan pendampingan dan pelatihan yang menjangkau hingga lebih dari 90 penenun ini digagas sebagai upaya Pendopo dalam melestarikan kain tenun ikat Sikka sebagai warisan wastra dari nenek moyang masyarakat adat Sikka, Nusa Tenggara Timur.***

Editor: Husni Habib

Tags

Terkini

Terpopuler