Keluarga korban bernama samaran Ocim (32), mengatakan bahwa aksi HR terungkap usai salah seorang siswa melapor kepada orang tua usai mengikuti lomba di sekolah.
Menurut pengakuan korban, HR membawa siswa ke ruangan sepi dan melancarkan perbuatannya. Ia kemudian mengancam korban untuk tidak melapor kepada siapapun, termasuk orang tua.
"Korbannya sangat banyak dari berbagai angkatan mungkin lebih dari 100 orang," kata Ocim.
Ia menambahkan, diketahui para korban sekitar dua kelas, ditambah sejumlah alumni sekolah tersebut.
Sebagian besar korban mengalami tekanan usai mendapat pelecehan seksual sehingga tidak berani melapor.