Reaksi dan perkembangan setelah Putin perintahkan operasi militer di Ukraina

- 24 Februari 2022, 22:00 WIB
Kapal perang
Kapal perang /Husni Habib/

WartaSidoarjo.com  - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24 Februari) memerintahkan operasi militer di Ukraina dan meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka.

Pernyataannya muncul setelah Kremlin mengatakan para pemimpin pemberontak di Ukraina timur telah meminta bantuan militer Moskow untuk melawan Kyiv.

Dalam serangan tunggal paling mematikan yang dilaporkan oleh pihak berwenang, 18 orang tewas di sebuah pangkalan militer dekat kota pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Odessa.

Baca Juga: Menentang Barat, Putin Perintahkan Pasukan ke Wilayah Pemberontak Ukraina

Menurut penghitungan AFP, total setidaknya 68 orang, termasuk tentara dan warga sipil, telah tewas sejauh ini.

Dengan sekutu Barat siap untuk melepaskan serangkaian sanksi, bagaimana tepatnya mereka akan bekerja untuk menghambat Rusia? Wakil kanselir Jerman mengatakan pada hari Kamis bahwa sanksi akan secara drastis membatasi akses Rusia ke pasar Eropa dan Amerika.

Tentara menembak
Tentara menembak

Sanksi juga akan "memotong ekonomi Rusia dari kemajuan industri, akan menyerang dan membekukan aset dan kepemilikan keuangan," kata Robert Habeck.

Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen memiliki pandangan yang sama. "Sanksi ini akan menekan pertumbuhan ekonomi Rusia, meningkatkan biaya pinjaman, menaikkan inflasi, mengintensifkan arus keluar modal dan secara bertahap mengikis basis industrinya," katanya kepada wartawan di Brussels, menambahkan Uni Eropa juga bertujuan membatasi akses Rusia ke teknologi penting.***

Editor: Husni Habib

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x