Jepang Membekukan Aset Bank Sentral Rusia Sebagai Bagian dari Sanksi Baru

- 1 Maret 2022, 14:15 WIB
Japan flag
Japan flag /Husni habib /Pixabay

WartaSidoarjo.com  - Jepang pada Selasa (1 Maret) bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk membekukan aset para pemimpin negara itu dan tiga lembaga keuangan.

Selain yang dipegang oleh enam orang termasuk Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Jepang akan membekukan aset Promsvyazbank dan Vnesheconombank milik negara Rusia, serta bank sentral negara itu.

Jepang juga akan melarang ekspor ke 49 entitas Rusia sebagai bagian dari sanksi, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah menyepakati perlunya mengambil sanksi yang kuat terhadap Rusia," kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Selasa setelah pertemuan online dengan para pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden.

Amerika Serikat pada hari Senin memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan sumber kekayaan lainnya, memberikan pukulan telak terhadap ekonomi negara itu dan selanjutnya menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Pejabat AS berulang Kali Mendesak China untuk Menekan Rusia Agar Tidak Menyerang Ukraina.

Kishida telah mengumumkan pada hari Senin rencana Tokyo untuk bergabung dengan sanksi internasional yang termasuk membatasi transaksi dengan bank sentral Rusia.

Rusia memiliki cadangan devisa senilai 585,3 miliar dolar AS pada Juni 2021, di mana 5,7 persen di antaranya dalam yen, menurut data bank sentral negara itu.***

 

Editor: Husni Habib

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x