Network
WartaSidoarjo.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi tujuh serangan terhadap infrastruktur perawatan kesehatan di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.
Kejadian ini naik dari empat hari sebelumnya, kata badan PBB itu dalam tanggapan email kepada Reuters pada Senin (7 Maret).
"Pada 7 Maret, sembilan insiden serangan yang diverifikasi terhadap layanan kesehatan di Ukraina telah dipublikasikan di Sistem Pengawasan Serangan terhadap Perawatan Kesehatan (SSA), tujuh dengan tingkat kepastian 'Dikonfirmasi', dan dua dengan tingkat kepastian 'mungkin'," kata WHO.
kata pejabat itu dalam sebuah email, mengacu pada database-nya.
Itu naik dari empat serangan yang dikonfirmasi di situs web WHO pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Jepang mencatat defisit transaksi berjalan terbesar sejak 2014 karena biaya impor minyak melonjak
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Twitter pada hari Minggu bahwa "beberapa" serangan telah terjadi, tanpa memberikan rincian, menambahkan bahwa itu adalah pelanggaran hukum humaniter internasional.
Pejabat WHO tidak memberikan informasi tentang para pelaku karena sistem pengawasannya tidak memiliki mandat untuk mengumpulkan informasi tentang mereka.
Enam dari tujuh serangan yang dikonfirmasi melibatkan persenjataan berat, database menunjukkan.
