Peretas Rusia Menargetkan Ilmuwan Nuklir AS

- 7 Januari 2023, 10:47 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Husni Habib /Pixabay

WartaSidoarjo.com  - Tim peretas Rusia yang dikenal sebagai Cold River menargetkan tiga laboratorium penelitian nuklir di Amerika Serikat musim panas lalu, menurut catatan internet yang ditinjau oleh Reuters dan lima pakar keamanan dunia maya.

Antara Agustus dan September, ketika Presiden Vladimir Putin mengindikasikan bahwa Rusia bersedia menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayahnya, Cold River menargetkan Brookhaven (BNL), Argonne (ANL) dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore (LLNL), menurut catatan internet bahwa menunjukkan para peretas membuat halaman login palsu untuk setiap institusi dan mengirim email ke ilmuwan nuklir dalam upaya untuk membuat mereka mengungkapkan kata sandi mereka.

Reuters tidak dapat menentukan mengapa laboratorium menjadi sasaran atau apakah upaya penyusupan berhasil. Seorang juru bicara BNL menolak berkomentar. LLNL tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Selama Pandemi terdapat 3.216 Usaha Akomodasi yang Tutup

Seorang juru bicara ANL merujuk pertanyaan ke Departemen Energi AS, yang menolak berkomentar. Cold River telah meningkatkan kampanye peretasannya terhadap sekutu Kyiv sejak invasi ke Ukraina, menurut peneliti keamanan dunia maya dan pejabat pemerintah barat.

Serangan digital terhadap laboratorium AS terjadi ketika para ahli PBB memasuki wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa dan menilai risiko dari apa yang dikatakan kedua belah pihak bisa menjadi bencana radiasi yang menghancurkan di tengah penembakan hebat di dekatnya.

Cold River, yang pertama kali muncul di radar para profesional intelijen setelah menargetkan kantor luar negeri Inggris pada 2016, telah terlibat dalam lusinan insiden peretasan profil tinggi lainnya dalam beberapa tahun terakhir, menurut wawancara dengan sembilan perusahaan keamanan siber.

Reuters melacak akun email yang digunakan dalam operasi peretasannya antara tahun 2015 dan 2020 ke seorang pekerja TI di kota Syktyvkar, Rusia.

"Ini adalah salah satu grup peretasan terpenting yang belum pernah Anda dengar," kata Adam Meyer, wakil presiden senior intelijen di perusahaan keamanan siber AS CrowdStrike. "Mereka terlibat langsung mendukung operasi informasi Kremlin."

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x