Jepang Menyetujui Pil Aborsi untuk Pertama Kalinya

- 30 April 2023, 12:14 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay

WartaSidoarjo.com - Pil aborsi akan tersedia di Jepang untuk pertama kalinya setelah kementerian kesehatan menyetujui obat yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan tahap awal.

Aborsi legal di Jepang hingga 22 minggu tetapi persetujuan biasanya diperlukan dari pasangan atau pasangan, dan sampai sekarang prosedur pembedahan merupakan satu-satunya pilihan.

Kementerian mengatakan dalam pemberitahuan kepada pejabat kesehatan pada Jumat (28/4) pihaknya telah menyetujui obat yang dibuat oleh perusahaan farmasi Inggris Linepharma.

Pembuat obat mengajukan produknya, pengobatan dua langkah mifepristone dan misoprostol, untuk persetujuan di Jepang pada Desember 2021. Obat serupa tersedia di banyak negara termasuk Prancis, yang pertama kali menyetujui pil aborsi pada tahun 1988, dan Amerika Serikat, yang telah tersedia sejak tahun 2000.

Persetujuan pil untuk mengakhiri kehamilan hingga sembilan minggu mengikuti pengesahan panel kementerian, yang ditunda selama sebulan karena ribuan opini publik diajukan.

Penyiar nasional NHK mengatakan total biaya pil aborsi dan konsultasi medis sekitar ¥100.000 (US$700). Aborsi tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan masyarakat.

Aborsi bedah dapat menelan biaya sekitar ¥100.000 hingga ¥200.000. Mifepristone telah menjadi pusat pertempuran pengadilan AS yang terkenal dalam beberapa pekan terakhir.

Mahkamah Agung AS untuk sementara mempertahankan akses ke obat aborsi yang banyak digunakan, membekukan keputusan pengadilan yang lebih rendah yang akan melarang atau sangat membatasi ketersediaannya.

Para juru kampanye di Jepang juga mendorong akses yang lebih baik ke pil kontrasepsi darurat, yang mencegah kehamilan.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x