Jepang dan ASEAN Sepakat Untuk Meningkatkan Kerja Sama Keamanan Maritim

- 17 Desember 2023, 22:18 WIB
Presiden Jokowi  Saat MenghadiriKTT ASEAN dan Jepang
Presiden Jokowi Saat MenghadiriKTT ASEAN dan Jepang /Sekretariat Presiden

Wartasidoarjo.com - Para pemimpin Asia Tenggara dan Jepang sepakat pada hari Minggu (17 Desember) untuk meningkatkan dialog dan kerja sama dalam "keamanan maritim" dalam menghadapi meningkatnya ketegasan Cina di wilayah tersebut.

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, sebuah koridor perdagangan yang vital, dan peningkatan pengerahan kapal dan metode lain untuk menegaskan klaimnya di wilayah yang disengketakan telah membuat gusar negara-negara di kawasan itu dan juga Washington.

Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk "memperkuat dialog dan kerja sama untuk pemeliharaan keamanan dan keselamatan maritim, tatanan maritim yang berdasarkan aturan hukum, termasuk kebebasan dan keselamatan navigasi dan penerbangan serta perdagangan tanpa hambatan", demikian sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan puncak di Tokyo.

Tanpa menyebutkan nama Cina, pernyataan tersebut mengatakan bahwa mereka akan "meningkatkan kesadaran akan wilayah maritim serta kerja sama di antara para penjaga pantai dan lembaga penegak hukum yang relevan, memperkuat kerja sama dalam pengembangan kapasitas maritim, dan memastikan penyelesaian sengketa dengan cara-cara damai, tanpa menggunakan ancaman atau penggunaan kekuatan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal".

Sekutu dekat AS, Jepang, yang juga memiliki sengketa teritorial dan sengketa lainnya dengan Tiongkok, meningkatkan belanja pertahanan dan memperluas kerja sama keamanan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.

Jepang mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memperdalam hubungan dengan Malaysia dan menyediakan 400 juta yen (US$2,8 juta) untuk peralatan "peringatan dan pengawasan".

Jepang setuju bulan lalu untuk membantu Filipina membeli kapal penjaga pantai dan memasok sistem radar, dan keduanya sedang mendiskusikan untuk mengizinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing.

Jepang menyatakan "keprihatinan serius" minggu lalu tentang "tindakan berbahaya" setelah konfrontasi tegang terbaru antara kapal-kapal Filipina dan Cina di terumbu karang yang rawan, yang mencakup tabrakan dan kapal-kapal Cina menembakkan meriam air.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, pada hari Sabtu bahwa "situasi di Laut Cina Selatan semakin rumit".

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x