Kembali Pulih, Kini Usaha Kerajinan Tas di Tanggulangin Kembali Menggeliat

19 Desember 2021, 14:27 WIB
Pelaku UMKM tas di Tanggulangin /Instagram/pemkabsidoarjo

WartaSidoarjo.com - Pandemi Covid-19 berdampak bagi semua sektor, tak terkecuali sektor usaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kena imbasnya.  

 

Karena dampak pandemi Covid-19 tidak sedikit usaha yang bergerak di bidang jasa, kerajinan maupun perdagangan gulung tikar.  

 

Beruntung bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo karena pemerintahnya peduli dengan kelangsungan nasib usaha keil.  

Baca Juga: Langsung Buang Kemasan Paket Ternyata Bahaya Lho! Lakukan 3 Hal ini Setiap Selesai Menerima Paket

 

Melalui kebijakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor memberikan subsidi kredit bunga ringan untuk menyokong usaha ekonomi kerakyatan terbukti sangat membantu nafas UMKM yang sebelumnya mengalami masa sulit dan bangkit kembali. 

 

Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) Sayang berupa bantuan atau subsisi bunga kredit ringan 3 persen setahun itu dinilai pelaku UMKM jadi penyelamat membantu.  

 

UMKM tas di Tanggulangin Sidoarjo

Seperti Makhbub Junaidi, pengrajin sekaligus penjual berbagai kerajinan kulit yang diolah menjadi beragam Tas, Dompet dan Aksesoris itu mengaku dengan adanya bantuan modal usaha yang ia terima sebesar 150 juta rupiah dari Kurda Sayang membuat usaha jalan kembali.  

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Merebak, Menteri Olahraga Inggris Desak Para Pesepak bola Segera Lakukan Vaksinasi

"Sekitar tiga bulan ini omzet penjualan sangat bagus, itu karena ada tambahan modal kredit dari BPR Delta Artha. Saya mengajukan proposal usaha Kurda Sayang, bagi saya bunga 3 persen pertahun itu sangat ringan. Apalagi sebelumnya usaha saya kena dampak pandemi, penjualan turun drastis dan modal hampir habis," kata Makhbub.

 

 

 

Ia juga berharap semoga pemerintah tidak lagi memberlakukan PPKM, karena berdampak bagi usaha.

 

Usaha ekonomi kreatif "Molfby" kerajinan ukir kulit tas dan dompet milik Makhbub yang berlokasi di Desa Wates Kedensari Kecamatan Tanggulangin itu mengalami terjun bebas akibat dampak pandemi.  

 

Omzetnya menurun drastis. Bahkan untuk belanja Kulit saja terasa berat. Modal usaha yang memiliki Makhbub untuk diputar menyusut karena penjualan menurun drastis. Dimasa sulit itu la mengaku kebingungan mencari tambahan modal usaha.

 

Kini omzetnya naik 80 - 90 persen, sebelumya hanya 100 - 150 juta sekarang omzet hampir 300 juta perbulan.***

Editor: Nurmawati Ikromah

Tags

Terkini

Terpopuler