Penyandang Disabilitas di Sidoarjo Mendapat Pelatihan Membuat Batik Ciprat

- 6 Maret 2023, 13:02 WIB
Penyandang fisabilitas saat mengikuti pelatihan batik Coprat di Hotel ASTON Sidoarjo
Penyandang fisabilitas saat mengikuti pelatihan batik Coprat di Hotel ASTON Sidoarjo /Dok. ASTON Sidoarjo


WartaSidoarjo.com -Memiliki keterbatasan fisik bukanlah sebuah halangan bagi penyandang disabilitas untuk melakukan kegiatan.

 

Seperti beberapa penyandang disabilitas ini yang mampu mengikuti pelatihan Batik Ciprat yang diadakan di Hotel ASTON Sidoarjo.

 

Pelatihan Batik Ciprat yang diikuti 7 penyandang disabilitas beserta 7 pendamping. Kegiatan ini dilaksanakan di Kayana Restaurant pada 3 dan 4 Maret 2023.

Baca Juga: Kostum Kepala Dinkes Sidoarjo Terpilih Sebagai Jura ke-2 di Jayandaru Youth Night Paradise 2023

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan memberdayakan kelompok disabilitas di bidang kewirausahaan dan ketenagakerjaan. Melalui kegiatan ini, para peserta membuktikan bahwa kekurangan fisik tidak menjadi batasan untuk terus berkarya.

 

Peserta yang mengikuti kelas Batik Ciprat ini merupakan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan sensorik, fisik, intelektual dan disabilitas mental.

 

Proses pembuatan Batik Ciprat ini terdiri dari beberapa tahapan. Pertama melapisi kain dengan cairan lilin berwarna. Kemudian tunggu kain hingga kering, lalu baru bisa mencipratkan cairan lilin dengan menggunakan kuas dan lidi.

Baca Juga: Generasi Muda Sidoarjo Unjuk Bakat dan ekspos Karya Seni Lokal Wisdom di Jayandaru Youth Night Paradise 2023

“Dengan mencipratkan larutan lilin ke lembaran kain katun, peserta lebih mudah untuk meluapkan kreativitasnya. Terutama bagi penyandang disabilitas mental, mereka dapat meluapkan emosi nya melalui Batik Ciprat ini” Ujar Edy Cahyono, selaku pendiri Yayasan Rumah Kinasih.

 

Made salah satu peserta mengaku baru pertama kali mengikuti kegitan seperti ini “Ini pengalaman baru bagi saya, seru dan bisa jadi inspirasi buat berkreasi selanjutnya,” ucapnya.

 

 

Seluruh rangkaian kegiatan ini dibiayai oleh pemerintahan Australia. Hal ini sebagai membagi pengetahuan dan pengalaman serta memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia.

Baca Juga: Gus Muhdlor, Ruwah Desa Sebagai Tradisi Harus Dijaga

“Terkait kegiatan pelatihan batik ciprat ini, dengan harapan kita bisa membangun kemandirian kawan – kawan disabilitas melalui kegiatan sosial seperti ini,” ujar Abdul Majid selaku anggota Australia Global Alumni.

 

Kegiatan ini bertujuan dapat menjadi wadah para penyandang disabilitas untuk menciptakan ladang usaha dan meluapkan potensi kreativitas yang dimiliki.

 

Program D-Link Project termasuk menjadi 25 proposal terbaik dan mendapatkan pembiayaan penuh melalui pemerintah Australia melalui skema hibah Alumni Grant Scheme / 2022 AGS Round 02 yang diadministrasikan oleh Australia Award Indonesia atau AAI.***

Editor: Nurmawati Ikromah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x