Virus Varian Delta Bisa Menular Saat Berpapasan, Ini Kata Dokter

- 26 Juni 2021, 23:27 WIB
Ilustrasi virus varian delta yang diisukan mampu menular hanya dengan berpapasan.
Ilustrasi virus varian delta yang diisukan mampu menular hanya dengan berpapasan. /WartaSidoarjo.com / Tasikmalaya Pikiran Rakyat/

WartaSidoarjo.com – Saat ini virus corona varian delta kian ramai diperbincangkan. Pasalnya banyak yang mempercayai jika virus ini bisa menularkan, hanya dengan berpapasan.

Otoritas wilayah New South Wales, Australia, mencatat beberapa kasus yang dikhawatirkan merupakan varian Delta. Kasus itu ditemukan pada pengunjung pusat perbelanjaan, Bondi Junction Westfield.

Dari kasus yang terjadi di Bondi Junction, pasien yang terpapar terlihat hanya berpapasan saat belanja dengan orang yang positif terinfeksi SARS-CoV-2. Orang yang tertular hanya berada sekitar 50-60 sentimeter dari orang yang terinfeksi.

Maka dengan ini, kemudian membuat otoritas setempat menyimpulkan bahwa hal yang sama bisa terjadi di pusat perbelanjaan atau tempat lainnya.

“Ini adalah virus yang sangat mampu menularkan, bahkan ketika kita memiliki jarak yang sangat dekat antara individu yang menularkan dan siapa pun dari kita yang mungkin lewat,” kata Menteri Kesehatan New South Wales, Brad Hazzard.

Menanggapi klaim tersebut, dokter spesialis paru-paru, Erlang Samoedro menegaskan bahwa penularan hanya terjadi saat ada percikan cairan dari saluran napas orang yang positif Covid-19.

“Intinya adalah penularan lewat percikan saluran napas. Ya, kalau orang batuk , terus kita lewat di mukanya enggak pakai masker, ya, bisa ketularan,” ujar Erlang melalui pesan singkat.

Risiko penularan akan semakin meningkat jika seseorang yang terinfeksi dan orang yang tertular sama-sama tidak mengenakan masker.

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker dengan baik dan benar.

Sebagaimana diketahui, kini dunia tengah digemparkan oleh kehadiran virus corona varian Delta yang dinilai lebih berbahaya. Dalam Covid-19 Weekly Epidemiological Update yang dirilis pada Selasa (22/6), WHO mencatat bahwa varian Delta telah ditemukan di 85 negara.

Halaman:

Editor: Dwita Ebo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x