Penyakit Mulut dan Kuku PMK pada Hewan Ternak di Jawa Timur Terkendali Pasca Hari Raya Idul Fitri 2023

- 2 Mei 2023, 21:48 WIB
penyemprotan disinfektan di pasar hewan untuk mencegah penyebaran PMK
penyemprotan disinfektan di pasar hewan untuk mencegah penyebaran PMK /

WartaSidoarjo.com -  Data di Posko Terpadu Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan menyebutkan penanganan PMK di Jawa Timur terkendali dan semakin membaik pasca hari raya Idul Fitri.

 

Tercatat untuk hewan yang sakit, diangka yang tetap yakni 2.279 (1.14 %). Hewan mati tercatat 4.378 (2,20%). Dan untuk hewan yang sembuh juga tetap, yakni 189.744 (95,29%).

 

Sementara itu, untuk hewan yang dipotong paksa tidak bertambah, yakni angkanya tetap 2.724 (1,37%), hingga 1 Mei 2023.

 

Dan untuk kesiapsiagaan dan mewaspadai penyebaran PMK, Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) BPBD Provinsi Jawa Timur terus siaga melakukan pengawasan penyebaran hewan ternak, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Bikin Token Listrik Cepat Habis, No 1 Sering Dilakukan

Target terus menurunkan angka PMK hingga nol kasus di seluruh wilayah, di Jatim. Guna mewujudkan itu, Satgas PMK juga bekerjasama dengan TNI, Polri dan relawan.

 

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyebut, diantaranya tak henti melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK. Termasuk juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.

 

"Target kita (Satgas PMK) mewujudkan nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK. Kita juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak, yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jatim," urai Gatot Soebroto, Selasa 2 Mei 2023.

 

Titik razia dengan menyasar perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali. Dengan bekerjasama lintas institusi. Selain BPBD, Polri juga ada didalamnya Dinas Peternakan setempat.

Baca Juga: Jepang Menyetujui Pil Aborsi untuk Pertama Kalinya

"Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari dinas peternakan. Lalu kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apakah distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum," terangnya.

 

Lanjut Gatot, pihaknya juga siaga untuk mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas sapi dari tetangga provinsi, yakni Jateng yang masuk ke Jatim, atau sebaliknya guna menekan penyebaran kasus. Diharapkan, Provinsi Jateng juga melakukan hal serupa, agar diperoleh hasil maksimal.

 

"Karena kalau kita giat melakukan penyemprotan dan sosialisasi di sini (Jatim), tetapi dari Jateng tidak, kan bisa kebobolan. Sehingga kami minta kerja sama antar dua wilayah ini harus secara baik sehingga bisa mengantisipasi ternak dari Jateng ke Jatim atau sebaliknya," katanya.

 

 

Berikut, Update Situasi Penanganan PMK pada Ternak di Provinsi Jatim per 1 Mei 2023 terekam datanya sebagai berikut: Untuk hewan yang sakit tercatat, diangka yang tetap yakni 2.279 (1.14 %). Hewan mati tercatat 4.378 (2,20%).

 

Dan untuk hewan yang sembuh juga tetap, yakni 189.744 (95,29%). Dan, untuk hewan yang dipotong paksa tidak bertambah, yakni angkanya tetap 2.724 (1,37%), hingga hari ini 1 Mei 2023.

 

Selanjutnya guna menjaga kondisi tersebut, hingga pasca Lebaran 1444 H Tahun 2023 Pos Pengamanan PMK terus diperketat, di seluruh wilayah di Jawa Timur.***

Editor: Nurmawati Ikromah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x