Selain itu, gempa Bawean bersifat merusak atau destruktif. Bahkan, kerusakan terjadi hingga di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Beberapa daerah yang terdampak yakni Gresik, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan Madura, dan Banjarbaru.
3. Guncangan Terasa hingga Jauh
BMKG juga menuturkan, gempa yang terjadi di Bawean memiliki guncangan berspektrum luas. Hal tersebut membuat dampak guncangan terasa hingga jauh.
Beberapa daerah yang merasakan guncangan antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Sampit, Balikpapan, Madiun, Demak, Semarang, Temanggung, Solo, Yogyakarta, Kulon Progo, dan Kebumen.
4. Tidak Berpotensi Tsunami
Meski dampaknya dirasakan hingga jauh, namun gempa Bawean tidak berpotensi Tsunami. Daryono mengatakan, hasil pemodelan tsunami BMKG menunjukkan bahwa gempa Bawean tersebut tidak berpotensi tsunami.
Ia menuturkan, data lapangan hasil monitoring muka laut dengan menggunakan Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Karimunjawa, Lamongan, dan Tuban menunjukkan muka laut yang normal tanpa ada anomali catatan tsunami.
5. Dinilai Gempa Tak Lazim
Masyarakat awam menilai bahwa gempa Bawean termasuk gempa tidak lazim. Hal itu karena terjadi di wilayah yang jarang terjadi gempa dangkal.