Qatar Energy Teken Kesepakatan Pasokan LNG Jangka Panjang dengan Bangladesh

31 Mei 2023, 00:21 WIB
Qatar secara konsisten dianggap sebagai salah satu negara terkaya di dunia. /Unsplash.com/Radoslaw Prekurat

WartaSidoarjo.com - QatarEnergy akan menandatangani kesepakatan pasokan gas alam cair (LNG) jangka panjang dengan perusahaan gas milik negara Bangladesh Petrobangla pada Kamis (1 Juni), kesepakatan penjualan Asia kedua yang akan disegel untuk proyek perluasan Lapangan Utara Qatar. Perjanjian 15 tahun untuk pasokan 2 juta ton per tahun, kata Ketua Petrobangla Zanendra Nath Sarker.

Perjanjian tersebut akan menjadi salah satu dari banyak yang akan datang tahun ini karena QatarEnergy milik negara mengamankan penjualan untuk ekspansi besar-besaran di Lapangan Utara, kata seorang sumber yang mengetahui langsung tentang perjanjian kontrak baru, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Qatar adalah pengekspor LNG utama dunia dan kompetisi untuk LNG telah meningkat sejak dimulainya perang Ukraina, dengan Eropa khususnya membutuhkan jumlah besar untuk membantu menggantikan pipa gas Rusia yang digunakan untuk membuat hampir 40 persen impor benua itu.

Kontrak tersebut akan menjadi yang kedua bagi QatarEnergy di Asia sejak mulai menjual gas yang diharapkan mengalir dari proyek perluasan Lapangan Utara.

Rencana perluasan dua tahap akan meningkatkan kapasitas pencairan Qatar menjadi 126 juta ton per tahun pada tahun 2027 dari 77 juta. Kesepakatan Asia pertama Qatar, dengan Sinopec, yang paling lama ditandatangani dalam 27 tahun untuk pasokan 4 juta ton per tahun, diikuti oleh perusahaan milik negara China yang mengambil 5 persen saham setara dengan satu North Field East LNG kereta.

Di bawah kesepakatan 15 tahun pertamanya dengan Qatar, Bangladesh membayar 12,65 persen dari harga rata-rata tiga bulan minyak Brent ditambah konstanta 50 sen per mmBtu. Proyek perluasan Lapangan Utara akan membantu menjamin pasokan gas jangka panjang secara global. North Field adalah bagian dari ladang gas terbesar di dunia yang dibagi Qatar dengan Iran, yang menyebut bagiannya South Pars.***

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler