Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah

26 Oktober 2023, 00:50 WIB
Gubernur Khofifah saat menggelar pasar murah /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar operasi pasar murah dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur di halaman Bakorwil Pamekasan, Rabu (25/10). 

Gubernur Khofifah menyebut pasar murah ini digelar untuk bisa memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok utamanya beras.

Pasar murah yang digelar di halaman Bakorwil Pamekasan ini menyediakan beras medium dengan harga jual Rp 52.000/ 5kg atau Rp 10.400/kg dan masing-masing orang maksimal membeli 10 kg beras, 250 kg gula pasir dijual Rp 13.000/kg setiap orang maksimal membeli 1 kg. 

Kemudian juga tersedia 900 liter minyakita yang dijual dengan harga Rp 13.000/liter dan setiap orang maksimal membeli 2 liter minyak goreng, lalu juga tersedia 100 kg telur ayam ras dijual Rp 22.000/kg, masing-masing orang maksimal membeli 1 kg.

"Harga di pasar murah ini di bawah HET, sekaligus di bawah harga pasar. Tentu harapan kita adalah bisa memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat, itu yang kita lakukan di berbagai tempat," Kata Gubernur Khofifah.

Ia mengatakan operasi pasar murah di Bakorwil Pamekasan adalah pasar murah ke-38 yang digelar sejak 1 September 2023. Orang nomor satu di Jatim ini meminta Bupati Walikota bisa memberseiringi program ini dan diikuti lebih komprehensif lagi di masing-masing daerah yang dipimpinnya.

"Semakin banyak operasi pasar murah semakin memungkinkan daya beli itu terpenuhi sesuai dengan kebutuhan rumah tangga masing-masing," harapnya.

Di momen ini, Gubernur Khofifah juga membagikan telur bagi masyarakat yang membawa balita dan ibu-ibu dalam kondisi hamil. Alasannya agar seluruh anak-anak tercukupi gizinya.

"Itu sudah menjadi SOP saya ketika menggelar dan kemudian meninjau pasar murah di berbagai kabupaten kota," tuturnya.

Selain itu ia mengungkapkan bahwa dari September 2022 hingga September 2023 Jatim surplus beras 9,23 persen. Namun demikian ia menyebut harga beras saat ini memang cenderung tinggi.

"Kalau beras di Jawa Timur year-on-year September 2022 sampai September 2023 kita ini surplus 9,23%, surplus," ungkapnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan terkait tingginya harga beras lantaran harga gabah kering panen (GKP) dan Gabah Kering Panen (GKP) sejak di penggilingan memang sudah di atas harga pokok pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah. Tetapi ia memastikan bahwa stok beras Jatim memang dalam kondisi aman.

"Jadi HPP nya 5.000, di Jawa Timur sampai penggilingan harganya 6.800 itulah yang menjadikan proses selesai penggilingan beras itu di atas HET, jadi kalau ditanya di stok Bulog masing-masing daerah mereka akan sampaikan kita aman sampai lebaran tahun depan,"ungkapnya.***

 

Editor: Husni Habib

Tags

Terkini

Terpopuler