Antisipasi El Nino dan Banjir, Khofifah Himbau Semua Pihak Siaga

- 27 September 2023, 23:51 WIB
Gubernur Khofifah saat meninjau peralatan berat untuk antisipasi bencana alam
Gubernur Khofifah saat meninjau peralatan berat untuk antisipasi bencana alam /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Dampak El Nino dan Banjir Tahun 2023/2024 di Bendungan Selorejo, Kec. Ngantang, Kab. Malang, Rabu (27/9).

Dalam arahannya, secara khusus Gubernur Khofifah meminta semua pihak termasuk para Bupati/Walikota di Jawa Timur menyiapkan langkah program mitigasi, preventif dan _quick response atau respon cepat. Utamanya dalam menghadapi El Nino sekaligus potensi banjir karena berdasarkan BMKG pada minggu kedua atau ketiga November sudah mulai terjadi hujan dengan intensitas cukup.

"Apel kesiapsiagaan ini kita gelar dalam rangka menghadapi El Nino sekaligus potensi banjir. Kita harus terus meningkatkan kehati-hatian dan mitigasi harus dilakukan lebih komprehensif," tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, langkah-langkah mitigasi dan preventif tersebut salah satunya yaitu dengan mengecek kondisi Dam di masing-masing wilayah. Ini penting karena beberapa kasus banjir yang terjadi di Jawa Timur disebabkan adanya tumpukan sampah di beberapa Dam. Sehingga ketika ada arus air besar maka air tidak bisa mengalir dengan baik.

"Maka yang harus dilakukan adalah gotong royong, kerja bakti, sinergi dan antisipasi bersama," imbuhnya.

Selanjutnya, Khofifah juga meminta dilakukan pengecekan pada Rumah Pompa yang fungsinya sangat signifikan dalam pengaturan air. Bahkan, ia sudah beberapa kali mengecek langsung kondisi Rumah Pompa baik yang dalam koordinasi Pemprov maupun Pemkab/Kota.

"Dalam Rumah Pompa jangan sampai ada listrik yang tidak mengalir sehingga ketika dilakukan proses pengaturan air tidak berfungsi. Dan bisa berdampak pada terjadinya banjir," terangnya.

Berikutnya yang menurut Khofifah tak kalah penting adalah normalisasi sungai agar bisa menampung debit air yang lebih besar dan optimal. Ia menegaskan, masyarakat masih banyak yang membuang sampah rumah tangga di sungai seperti kasur, sofa dan televisi sehingga ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan sungai.

"Kami pernah diinfo Pak Kepala BNPB untuk segera melakukan normalisasi di 3 sungai di Jatim. Ketika kami cek bersama kepadatannya luar biasa, untuk membersihkannya pun tidak bisa manual harus menggunakan long hand excavator. Disitu banyak ditemukan potongan kayu yang panjangnya sampai 6 meter, TV, juga sofa dan lain sebagainya," urainya.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x