Lebih lanjut, Gubernur Khofifah terus melakukan update mitigasi bersama jajaran BNPB, Basarnas dan BMKG. Dari semula puncak kemarau kering tahun ini diprediksi bulan Agustus, kemudian mengalami perpanjangan karena perubahan iklim global sehingga diprediksi sampai November.
Untuk itu, terkait dampak El Nino, ia kembali meminta berbagai pihak untuk melakukan kehati-hatian atas tindakan yang bisa mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Begitu luasnya wilayah Indonesia di satu titik karhutla di titik yang lain mengalami banjir bandang. Ini artinya kesiapsiagaan ini harus dilakukan secara sserius,"pungkasnya.***