Pj. Gubernur Adhy Ajak Jadi Problem Solver melalui Aksi Perubahan Berdampak

- 16 Maret 2024, 03:50 WIB
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan I dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan I tahun 2024 di BPSDM Provinsi Jawa Timur, Jl. Balongsari Tama Surabaya, Jumat (15/3).

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Adhy mengajak para peserta pelatihan untuk lebih sensitif dan adaptif terhadap segala tantangan perubahan zaman. Hal tersebut penting dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Diklat pimpinan itu mencetak bagaimana membuka wawasan mereka untuk bisa menjadi problem solvers, mereka bisa membuat pembaharuan dengan kreasi dan inovasinya,” katanya.

Inovasi-inovasi tersebut harus mampu menciptakan suatu proyek perubahan yang nantinya bisa berdampak, diaplikasikan, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Peserta pelatihan dibebankan membuat suatu proyek perubahan yang betul-betul bisa berdampak langsung kepada peningkatan layanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

“Bagaimana semua proyek perubahan itu mengarah pada pengurangan kemiskinan, kemiskinan ekstrem, bagaimana meningkatkan investasi, mengurangi pengangguran dan meningkatkan tenaga kerja,” lanjutnya.

Kemudian, Adhy juga menyinggung tentang bagaimana Aparatur Sipil Negara (ASN) harus sensitif dan adaptif terhadap segala bentuk tantangan dan perubahan yang semakin pesat, khusunya terkait teknologi informasi. ASN dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kompetensinya, agar pelayanan terhadap masyarakat bisa maksimal.

“Dunia luar sudah dengan teknologi informasinya, maka birokrasi harus bisa semua dengan menggunakan sentuhan digitalisasi, ini bagian juga dari sebuah reformasi birokrasi dalam menghasilkan transformasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut menurutnya, prinsip reformasi birokrasi bukan hanya perubahan pelaksana teknis, instrumen, dan tata kelola kelembagaan. Namun jauh lebih penting menyangkut transformasi cara berpikir dan bertindak dari sumberdaya yang ada di dalamnya.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x