Harga Sawit berakhir lebih rendah setelah melonjak karena larangan ekspor Indonesia yang lebih ketat

- 28 April 2022, 18:32 WIB
Buah kelapa sawit
Buah kelapa sawit /Husni habib

WartaSidoarjo.com - Minyak kelapa sawit berjangka Malaysia turun 1 persen pada hari Kamis setelah meroket di sesi sebelumnya, karena Indonesia melarang ekspor minyak mentah dan minyak olahan dari minyak nabati, meskipun produsen utama mengatakan larangan itu bersifat sementara.

Kontrak patokan minyak sawit untuk pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 77 ringgit, atau 1,1 persen, menjadi 6.910 ringgit ($1.584,86) per ton, melayang di dekat level tertinggi tujuh minggu di 7.132 ringgit di awal sesi.

Kontrak mencapai batas atas harga harian 10 persen pada hari Rabu setelah Indonesia mengejutkan pasar dengan memperluas cakupan larangan ekspornya untuk memasukkan minyak sawit mentah, minyak sawit olahan dan minyak goreng bekas, di antara produk minyak sawit lainnya.

Baca Juga: Pemkab SIdoarjo Raih Rp 32 Miliar dari Pendapatan Parkir

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Rabu bahwa memenuhi permintaan publik untuk makanan yang terjangkau diprioritaskan daripada mengamankan pajak dan pendapatan ekspor, dan bahwa ia akan mencabut larangan tersebut setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

"Harapannya larangan itu akan dicabut dalam tiga minggu," kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura. Larangan itu akan menghapus 1,52 juta ton produk minyak sawit sebulan dari pasokan global, tambah Varqa.

"Ini akan mengakibatkan meningkatnya ketegangan di pasar minyak nabati global yang sudah semakin ketat," kata Bank Investasi Publik dalam sebuah catatan.

Indonesia harus dapat mengatasi kekurangan minyak goreng tidak lama setelah hari raya Idul Fitri yang jatuh pada awal Mei, kata Sahat Sinaga, seorang pejabat senior di Dewan Minyak Sawit Indonesia yang dikelola industri.

Gabungan industri kelapa sawit nasional GAPKI mengatakan pihaknya bekerja sama dengan instansi pemerintah dan perusahaan negara untuk memastikan pasokan dan keterjangkauan minyak goreng.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: Channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah