Network
WartaSidoarjo.com -Indonesia telah mengumpulkan $3,25 miliar dengan menjual obligasi syariah berdenominasi dolar AS dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun, penerbitan sukuk global terbesar negara itu, kata kementerian keuangan, Rabu.
Uang kertas 5 tahun memiliki kupon 4,40 persen, sedangkan uang kertas 10 tahun memiliki kupon 4,70 persen, di bawah panduan harga awal pemerintah, katanya dalam sebuah pernyataan.
Total order book mencapai $10,8 miliar. "Penerbitan ... adalah transaksi sukuk global terbesar oleh pemerintah dalam sejarah, sebuah pencapaian yang dicapai di tengah volatilitas intraday (pasar)," kata kementerian keuangan.
Baca Juga: Indonesia Belum Berencana untuk Mengurangi Minyak Sawit dalam Campuran Biodiesel
Indonesia biasanya menyadap pasar sukuk global setahun sekali. Tahun lalu ia menjual obligasi Islam senilai $3 miliar. Obligasi tersebut memiliki kupon yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan wesel dengan jatuh tempo serupa yang ditawarkan pada penjualan terakhir.
Obligasi 5 tahun dan 10 tahun yang dijual pada 2021 masing-masing membawa tingkat kupon 1,5 persen dan 2,55 persen.
Sebagian besar pembeli penerbitan baru tersebut berasal dari Asia dan Timur Tengah. CIMB, Deutsche Bank, Dubai Islamic Bank, HSBC dan Standard Chartered Bank merupakan joint lead manager dan joint bookrunner untuk transaksi tersebut.
HSBC dan Standard Chartered Bank juga merupakan penasihat penataan hijau bersama. BRI Danareksa Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia bertindak sebagai co-manager.
