Pemanfaatan Otomatisasi Ritel untuk Mengurangi Masalah TPA dan Limbah Makanan

- 13 Maret 2024, 23:32 WIB
Gambaran tumpukan sampah di TPA
Gambaran tumpukan sampah di TPA /RELEX

Wartasidoarjo.com - Pengelolaan sampah merupakan permasalahan laten di Indonesia, dengan banyaknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terus beroperasi meskipun sudah melebihi kapasitas; keadaan ini pula yang menyebabkan kebakaran di 30 TPA sepanjang tahun 2023.

Selain pengelolaan TPA, Indonesia juga menghadapi tantangan yang signifikan terkait timbunan sampah makanan. Sekitar 70 persen dari total sampah yang ditimbun di TPA merupakan sampah organik, yang terutama berasal dari makanan yang jumlahnya mencapai 23–48 juta per tahun dan menempati peringkat kedua di dunia. 

Menanggapi masalah ini, Onni Rautio, Sales Director RELEX Solutions, membagikan pandangannya, "Sampah makanan merupakan masalah serius yang hanya dapat diselesaikan melalui upaya kolaboratif dari tiap individu dan kelompok kolektif yang terlibat.

"Selain konsumen perlu lebih cerdas dalam mengonsumsi makanan untuk mengatasi masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan, para peritel dapat memanfaatkan otomatisasi sistem agar dapat turut berkontribusi dalam mengurangi sampah makanan dan mengurangi masalah tempat pembuangan sampah di Indonesia," jelasnya.

Strategi pengelolaan limbah makanan yang efektif sangatlah penting untuk mengurangi dampak buruk yang dihasilkan. Beberapa peran otomatisasi ritel dalam mengurangi limbah makanan antara lain:

Prediksi permintaan produk dapat membantu peritel untuk memprediksi permintaan konsumen, menyesuaikan tingkat persediaan, dan memastikan tingkat stok sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pelacakan tanggal kedaluwarsa otomatis dapat meningkatkan pengelolaan persediaan dengan merotasi stok secara efektif dan secara akurat.

Sistem pengelolaan persediaan pintar memiliki fitur peringatan otomatis untuk tiap produk yang memiliki tingkat persediaan rendah, penundaan pengiriman untuk produk yang masih tersedia, dan apabila terjadi kelebihan stok. 

Teknologi perencanaan rantai pasokan yang canggih dapat membantu peritel mengurangi limbah makanan, meningkatkan akurasi perkiraan, mengoptimalkan pesanan toko, melacak tanggal kedaluwarsa produk, dan mengurangi limbah makanan hingga 10–40% sambil mempertahankan profitabilitas dan ketersediaan produk di rak.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x