Network
WartaSidoarjo.com - Pihak berwenang Korea Selatan pada Selasa (24 Oktober) menahan sebuah kapal Korea Utara yang membawa orang-orang yang diyakini hendak membelot dari negara yang terisolasi tersebut, kata militer.
Kapal kayu kecil itu diberhentikan di kota Sokcho di Korea Selatan setelah terlihat di dekat Garis Batas Utara, batas laut de facto antara kedua Korea, pada Selasa pagi, kata Kepala Staf Gabungan.
Militer tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang berada di kapal tersebut, namun kantor berita Yonhap mengatakan empat warga Korea Utara berada di kapal tersebut dan telah menyatakan niat mereka untuk membelot. Ini adalah kasus kedua yang diketahui mengenai warga Korea Utara yang melintasi perbatasan laut untuk mencari pembelotan dalam beberapa bulan terakhir, setelah sembilan orang melintasi perbatasan laut barat dengan perahu nelayan pada bulan Mei.
Kebanyakan warga Korea Utara yang melarikan diri melakukan perjalanan melalui Tiongkok dan Asia Tenggara, dibandingkan mencoba melintasi perbatasan yang dijaga ketat antara Korea Utara dan Selatan.
Pada tahun 2019, Korea Selatan mendeportasi dua nelayan Korea Utara yang diduga membunuh 16 awak kapal di kapal mereka saat melintasi perbatasan laut.
Bulan ini, Korea Selatan mengatakan pihaknya telah memprotes Tiongkok atas dugaan pemulangan paksa sejumlah besar warga Korea Utara, yang menurut kelompok hak asasi manusia terancam dipenjara dan dianiaya oleh pihak berwenang Korea Utara.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada saat itu tidak ada “yang disebut pembelot” di Tiongkok, ketika ditanya tentang laporan bahwa Beijing telah mendeportasi sekitar 600 pembelot Korea Utara.***
