Peneliti Tesla Kembangkan Teknologi Baterai yang Dapat Bertahan Selama 100 Tahun

- 27 Mei 2022, 15:02 WIB
Ilustrasi unit Charger mobil Tesla
Ilustrasi unit Charger mobil Tesla /Husni Habib/Pixabay

WartaSidoarjo.com  - Tim riset baterai canggih Tesla di Kanada bekerja sama dengan Universitas Dalhousie telah merilis makalah tentang teknologi baterai berbasis nikel baru yang dapat bertahan 100 tahun sambil juga memberikan pengisian dan kepadatan energi yang serupa seperti sel Lithium Ferrum (besi) Fosfat yang saat ini digunakan.

pengembangan ini telah bekerja sama dengan salah satu pakar teknologi baterai terkemuka dunia, Jeff Dahn, yang saat ini menjadi bagian dari Universitas Dalhousie di Halifax, Kanada.

Dia telah bekerja pada baterai Lithium-ion dan dianggap sebagai pelopor di lapangan setelah karyanya meningkatkan siklus hidup yang kita lihat hari ini.

Baca Juga: Apple Dan Samsung Menghadapi Denda Karena Tidak Menawarkan Pengisi Daya Dalam Kemasan Mereka

Baterai baru yang dikembangkan oleh Dahn menggunakan Nikel dalam campurannya, yang menawarkan kepadatan tinggi pada gambar, memungkinkan jangkauan yang lebih tinggi untuk kendaraan listrik.

Baterai dengan komposisi kimia yang unik juga lebih tahan lama dibandingkan baterai lithium-ion, berdasarkan suhu pengisiannya.

Makalah ini menyoroti contoh di mana jika baterai diisi pada suhu 25 derajat celsius setiap saat, masa pakai baterai bisa melebihi 100 tahun. Ini benar-benar revolusioner.

Selain itu, baterai nikel di masa lalu memiliki kobalt di dalamnya. Bukan rahasia lagi bahwa mencari kobalt secara etis merupakan tantangan dalam proporsi yang sangat besar.

Untuk menghilangkan kekhawatiran ini, desain baterai baru akan mampu memberikan hasil yang serupa dan melakukan cara yang sama dengan komposisi baterai yang rendah atau sama sekali tidak ada kobalt. Ini berkat elektrolit baru dengan garam lithium LiFSI.***

Editor: Husni Habib

Sumber: Indiatimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x