Kantor Akuntan di Jakbar Produksi Uang Palsu Rp 22 Miliar, Berhasil Terungkap Sebelum Diedarkan

- 18 Juni 2024, 17:00 WIB
Kantor Akuntan di Jakbar Produksi Uang Palsu Rp 22 Miliar, Berhasil Terungkap Sebelum Diedarkan
Kantor Akuntan di Jakbar Produksi Uang Palsu Rp 22 Miliar, Berhasil Terungkap Sebelum Diedarkan /Pixabay

WartaSidoarjo.com - Sebuah kantor akuntan di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat memproduksi uang palsu hingga miliaran rupiah.

Polda Metro Jaya mengungkapkan, kantor akuntan tersebut berhasil mencetak yang palsu senilai Rp 22 miliar.

Beruntung, uang-uang palsu tersebut belum sempat diedarkan ke masyarakat.

"Ini kita patut bersyukur sudah diungkap kasus ini, tidak sempat menyebar ke masyarakat," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat di konfirmasi di Jakarta, Senin (17/6/2024), dilansir Warta Sidoarjo dari ANTARA.

Kini, kepolisian masih mendalami produksi uang palsu tersebut, termasuk peredarannya, apakah bakal disebarkan di Jakarta atau luar daerah.

"Ini masih dilakukan pendalaman. Yang jelas dari para tersangka diamankan barang bukti yang tadi ya uang Rp22 miliar, uang palsu pecahan Rp100 ribu," katanya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Tangkap Pria Pengedar Uang Palsu di Terminal Purabaya

Terkait kasus uang palsu bernilai miliaran rupiah itu, polisi mengamankan tiga tersangka yakni M, YA, dan FF.

"Mereka ditangkap di Jalan Srengseng Raya Nomor 3 RT 1/RW 8, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. Ketiganya ditangkap pada 15 Juni 2024. Adapun uang palsu ini rencananya mau disebar untuk Idul Adha," katanya.

"Jadi ini sudah diamankan oleh penyidik Ditreskrimum berawal dari adanya informasi dari masyarakat. Akhirnya ditindaklanjuti oleh penyidik dan akhirnya berhasil diungkap oleh penyidik," lanjut Ade Ary.

Kini, ketiga tersangka dikenakan Pasal 244 dan 245 KUHP dengan ancaman pidana maksimal maksimal 12 tahun penjara.

"Selain uang palsu miliaran rupiah, polisi menyita satu mesin penghitung, satu mesin pemotong uang dan satu mesin GTO atau mesin percetakan. Kemudian ada beberapa tinta percetakan warna-warni," ujarnya.***

Editor: Christine Ayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah