Untuk menjamin mutu terbaik, Pesantren yang bergabung bersama program OPOP Jatim ini, memproduksi kopi bubuk dengan alat tradisional, terutama proses sangrai dan penumbukan. Yaitu disangrai dengan menggunakan kayu bakar dan ditumbuk dengan memakai lesung, tidak diselep.
“Kami ingin mempertahankan ciri khas kopi desa dengan aroma yang khas pula,” pungkasnya.***