Meskipun Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Jokowi Ingatkan Forkopimda Se-Jawa Timur Tetap Waspada dan Berhati-hati

21 Agustus 2021, 12:00 WIB
Presiden Jokowi saat memberi pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Madiun, Kamis 19 Agustus 2021. /Dokumentasi Kementerian Sekretariat Negara

WartaSidoarjo.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh unsur Forkopimda se-Jawa Timur tetap berhati-hati dan waspada meskipun angka kasus aktif Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit relatif menurun.

Hal tersebut disampaikan presiden saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun pada Kamis 19 Agustus 2021.

"Tadi ya, oke, yang disampaikan Bu Gub tadi sudah turun, BOR-nya turun, kasus aktif turun. Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati," ungkap Jokowi dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Jumat 20 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksin Massal Umum Dosis Pertama Gratis Surabaya di STIE IBMT, Cek Srayat dan Pendaftarannya !

"Waspada mengenai yang namanya Covid-19 ini, jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," lanjutnya.

Untuk itu, Jokowi meminta semua pemangku kepentingan di Jawa Timur turut serta dalam menangani pandemi Covid-19 ini dengan bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing.

Terkait hal itu, presiden menyampaikan sejumlah arahan, antara lain meminta pangdam dan kapolda untuk menggerakkan unsur di bawahnya agar mengurusi tempat isolasi terpadu (isoter) bagi masyarakat yang terpapar.

"Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran (Covid-19)," imbuhnya.

Kedua, Jokowi meminta agar vaksinasi dipercepat dan meminta seluruh bupati/wali kota untuk segera menghabiskan stok vaksin.

Pada bulan Agustus ini Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin dan pada bulan September akan kedatangan 70 juta dosis vaksin.

Ketiga, Jokowi menyoroti tingginya angka kematian di Jawa Timur yang mencapai 7,1 persen.

Baca Juga: KKP Tangkap Dua Kapal Asing Pelaku Illegal Fishing di Laut Natuna Utara, Satu Terbakar hingga Tenggelam

Menurutnya beberapa kemungkinan penyebab tingginya angka kematian ini antara lain karena mereka yang isoman tidak segera dibawa ke isoter. Selain itu, mereka yang bergejala berat terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Saturasinya sudah turun baru dibawa ke rumah sakit, terlambat, yang banyak di situ. Yang kedua komorbidnya. Dua ini menurut saya (penyebab) kenapa (angka kematian) tinggi," jelasnya.

"Sehingga, sekali lagi, isolasi terpusat itu betul-betul menjadi kunci, baik untuk penyebaran, juga untuk menekan angka kematian. Di saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah berat," tambah Jokowi.

Presiden juga meminta agar para unsur pemerintah maupun TNI dan Polri di daerah mengerti betul detail di lapangan terkait penanganan Covid-19.

Dengan menguasai kondisi di lapangan, langkah antisipasi dan respons yang tepat terhadap perubahan situasi bisa segera dilakukan.

"Saya sekali lagi hanya titip untuk urusan Covid ini tiga hal. Yang pertama, pindahkan yang isoman ke isoter di semua kabupaten dan kota. Pindahkan semua yang isoman, masuk ke isoter," katanya.

"Yang kedua vaksinasi yang dipercepat, kecepatan vaksinasi, ini menjadi kunci. Yang ketiga yang berkaitan dengan obat jangan sampai terlambat. Sudah masuk ke isolasi terpusat, obatnya segera diberikan," Jokowi memungkasi.***

Editor: Arief Zaafril Razaqtiar

Sumber: Kementerian Sekretariat Negara

Tags

Terkini

Terpopuler