Childfree Viral, Pakar Psikologi UNAIR: Masyarakat Harus Kritis, Dampak Positif & Negatif

- 22 Februari 2023, 21:28 WIB
Ilustrasi Fenomena Childfree, Apa Kata Psikolog?
Ilustrasi Fenomena Childfree, Apa Kata Psikolog? /Pixabay/

 

WartaSidoarjo.com - Belakangan ini istilah Childfree tengah jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Influencer Gita Savitri dan Paul Partohap menjadi mengumumkan pilihan mereka untuk childfree.

 

Childfree sendiri merupakan isilah bagi pasangan yang memilih untuk tidak memiliki keturunan atau anak. Meliht fenomena yang kini tengah viral di masyarakat, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Nur Ainy Fardana N MSi Psikolog memberikan tanggapan agar masyarakat harus kritis.

 

Dosen biasa disapa Neny menjelaskan bahwa childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang secara sukarela dan sengaja tidak memiliki anak.

Baca Juga: Orang dengan HIV AIDS Binaan Dinkes Sidoarjo Mendapat Pelatihan Tata Boga dari Aston Sidoarjo

 

“Kita tidak boleh menghakimi pilihan seseorang karena hak untuk memiliki anak atau tidak merupakan pilihan pribadi. Yang penting, jangan mudah ikut arus dan masyarakat harus kritis,” ucap Neny.

 

Alasan Seseorang Memilih Childfree

Neny mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan alasan seseorang memilih childfree. Pertama, ingin fokus terhadap karir, hobi, ataupun cita-cita.

 

Kedua, adanya masalah kesehatan yang dialami. Ketiga, adanya trauma di masa lalu.

Keempat, adanya perasaan takut terhadap tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak.

 

Misalnya, berkaitan dengan biaya hidup, perlindungan anak terhadap ancaman kekerasan, dan lain sebagainya. Kelima, seseorang merasa tidak cocok menjadi orang tua atau bahkan tidak tertarik untuk memiliki anak.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Produk Kental Manis untuk Balita maupun Remaja

 

Memunculkan Dampak Positif dan Negatif

Neny menyebutkan bahwa terdapat beberapa dampak positif ketika seseorang memilih childfree. Dampak positif yang pertama yaitu menghindari resiko sakit yang mungkin dialami, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan dampak positif yang kedua yaitu seseorang menjadi lebih fleksibel dalam memilih gaya hidup karena tidak terikat oleh anak.

 

Di sisi lain, terdapat pula dampak negatif ketika seseorang memilih childfree. Pertama, merasa kesepian dan terisolasi karena tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, terlebih jika tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional dari pasangan.

 

Kedua, tidak adanya dukungan sosial dan finansial ketika tua dari anak. Ketiga, tidak ada seseorang yang akan meneruskan warisan genetik ataupun menerima harta warisan ketika sudah meninggal.

 

Perlunya Berpikir Kritis

 

Neny berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk berpikir kritis sebelum memutuskan untuk memiliki anak ataupun tidak. Hal ini dikarenakan jika memutuskan untuk childfree seseorang harus siap dengan dampak positif dan negatifnya. Selain itu, seseorang harus siap dengan tekanan keluarga dan masyarakat yang memandang childfree sebagai pilihan yang tidak lazim.***

Editor: Nurmawati Ikromah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x