Network
WartaSidoarjo.com - Judi online hingga pinjaman online kini banyak menjerat warga Indonesia. Bunga yang tinggi mengakibatkan beberapa korban dari pinjaman online atau pinjol terpaksa menjual aset hingga melakukan aksi nekat seperti bunuh diri.
Nampaknya fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia negara maju seperti Korea penduduknya juga banyak yang terjerat judi online.
Bukan hanya judi, anak muda Korea Selatan juga terjerat pinjaman online (pinjol).Jika dulu hutang dianggap sebagai aib, sekarang memiliki utang itu dianggap menggunakan 'hak' mereka, terlebih sekarang ada pinjol.
Baca Juga: Memprihatinkan! Angka Kelahiran di Korea Alami Penurunan Terparah Pada Bulan Juli
Seorang korban pinjol bernama Kang Mo menceritakan kisahnya terlibat dengan pinjaman online ini meskipun, pinjol bunganya tinggi.
Kang Mo, seorang pegawai kantoran usia 30-an bercerita, "Awalnya waktu ambil pinjaman, aku mikirnya bisa bayar cepet, soalnya hanya pinjam sebutuhnya aku. Bukannya bisa terbayar, yang ada malah makin berantakan aja keuanganku."
Sementara itu, Han Mo seorang mahasiswa berusia 25 tahun mengatakan, "Orangtuaku kesulitan buat biayain kuliah aku, jadinya aku kerja part time. Eh, aku malah dipecat, sementara kebutuhan sehari-hari juga meningkat. Akhirnya aku coba pinjol. Awalnya cuma 2 jt won, tapi aku udah lolos verifikasi di Sunsal Loan Youth. Aku ambil lagi 3 juta won, total utangku sekarang jadi 5 juta won."
Baca Juga: FenomenaBaru! Banyak Warga Korea Selatan Rela Makan Irit demi Beli Barang Mewah
Korban selanjutnya Han Mo melanjutkan, "Gajiku dari kerja part time itu 700-800 ribu won sebulan. Sekarang emang belum ada kebutuhan yang mendesak, tapi di masa depan, ada kemungkinan utangku bertambah. Aku tidak tahu bayarnya bagaimana. Satu-satunya cara ya aku harus cepet dapet kerja."
Bukan hanya demi penuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, banyak juga yang meminiam uang ke pinjol buat investasi saham atau crypto.
